MASIGNCLEANSIMPLE101

Duet Umara Berhasil Membangun Kota Langsa

MITRAPOL.com - Kepemimpinan pasangan Tgk. Usman Abdullah SE dengan Drs. H. Marzuki Hamid, MM atau yang lebih di kenal dengan pasangan UMARA telah memasuki tahun ke-5 dari periode kepemimpinan 2012-2017. Selama 4 tahun memimpin, pasanngan UMARA telah berhasil mengubah wajah kota Langsa yang dahulunya semrawut dan kotor menjadi kota tertib, bersih, indah, dan nyaman.
Pasangan Umara, Tgk. Usman Abdullah SE dengan Drs. H. Marzuki Hamid, MM

Apresiasi tidak hanya dari Pemerintah Pusat dalam bentuk piala Adipura Buana tahun 2016 tetapi yang lebih penting adalah pengakuan dari warga kota Langsa yang mengetahui dan merasakan denyut perubahan tersebut. Salah seorang tokoh masyarakat yang juga memimpin salah satu Lembaga Jurnal Bayangkara divkum Mabes Polri Perwakilan Aceh, Agustam Effendi atau yang lebih di kenal dengan Tengku Woyla menyatakan kepada pers bahwa UMARA tidak hanya berhenti pada slogan tetapi telah mewujudkan slogan itu menjadi realitas melalui kerja keras dan gotong royong yang mereka pelopori.

Kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan hijaunya Kota Langsa telah membuat Kota Langsa sebagai kota yang layak untuk dihuni. Banyak PNS atau pegawai BUMN dari luar daerah sengaja membeli tanah di Kota Langsa untuk persiapan tempat tinggal setelah pensiun karena kenyamanan yang dirasakan saat mengunjungi Kota Langsa. Demikian juga banyak orang yang bekerja di Aceh Tamiang atau Aceh Timur memilih tinggal di Kota Langsa dengan alasan kenyamanan.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan harga poperty di Kota Langsa, baik tanah maupun perumahan. Sebagai ilustrasi, harga tanah di daerah kebun ubi Lorong B Gp. Paya Bujok Tunong pada 4 tahun yang lalu masih berkisar pada harga 40-50 juta rupiah per rantai, tetapi saat ini sudah diatas 90 juita rupiah, bahkan salah seorang calon pembeli di tawari harga 70 juta rupiah untuk luas tanah setengah rantai lebih sedikit.

Perumahan yang dibangun oleh pengembang juga laris manis, terlebih rumah yang bersubsidi untuk PNS/TNI/Polri dan masyarakat dengan penghasilan rendah. Kenaikan harga poperty tersebuit seiring dengan kebijakan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke pelsok-pelosok gampong yang saat ini sudah banyak dibangun jalan hot mix dan drainase yang cukup baik sehingga memperlancar mobilitas orang dan barang serta terbebas dari banjir.

Selain kenaikan harga poperty, sektor perekonomian lainnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berbagai restoran, cafe, rumah makan, pusat jajan, dan pertokoan tumbuh hampir setiap hari di Kota Langsa dan secara kasat mata dapat dilihat bahwa semuanya laku. Dari penulusuran penulis, sebagian besar pembeli berasal dari wilayah sekitar Langsa atau luar daerah yang sedang transit. Terlebih lagi pada saat hari libur, beberapa obyek wisata yang dikembangkan oleh Pemko Langsa seperti Taman Hutan Kota Paya Bujok Seuleumak dan ekowisata hutan mangrove digampong Kuala Langsa telah menyedot pengunjung dari luar kota dalam jumlah ratusan hingga ribuan orang.

Kunjungan wisatawan tersebut otomatis membuka peluang usaha bagi masyarakat. Di pusat obyek wisata banyak orang berjualan makanan minuman, menyewakan tikar, berjualan mainan, menyewakan perahu bebek-bebekan, yang semuanya memberikan pendapatan yang cukup signifikan bagi pelaku usahanya. Demikian juga sektor perparkiran telah mampu menyedot tenaga kerja pemuda pengaguran dari gampong setempat yang berdampak baik pada sektor ekonomi lainnya dan juga ketertiban serta keamanan gampong.

Menurut Agustam/ Tgk. Woyla, keberhasilan penataan kota yang menjadi lebih indah, tertib, aman, dan nyaman itu hanya salah satu prestasi UMARA, disamping itu masih banyak prestasi lainnya seperti ; penghapusan defisit anggaran yang selalu terjadi setiap tahunnya dan hutang ke bank Aceh Rp 20 Miliar dengan bunga Rp 1,8 Miliar per tahun pada masa kepemimpinan sebelumnya. Selain itu meningkatan alokasi anggaran untuk belanja publik dari yang sebelumnya sekitar 23,3% menjadi 48% dengan jumlah APBK yang hampir 1 triliun rupiah pada tahun 2016. Kota Langsa pada periode kepemimpinan sebelumnya 76,7% APBK hanya di gunakan untuk belanja rutin/belanja pegawai dan sangat minim untuk belanja pembangunan.

Hal tersebut menjadikan Kota Langsa peringkat pertama kabupaten/kota di Indonesia yang terancam kolaps. Prestasi lainnya yaitu peralihan asset dari Pemkab Aceh Timur ke Pemko Langsa secara bertahap dan sebagian besar asset telah diserahkan. Pemko Langsa telah memanfaatkan gedung eks asset Pemkab Aceh Timur tersebut untuk perkantoran sehingga menghilangkan pos anggaran untuk sewa gedung. Anggaran tersebut dialihkan untuk belanja publik, belanja langsung yang berkaitan dengan hajat hidup warga Kota Langsa.

Janji UMARA dalam dokumen visi misi untuk penataan pusat pasar dan pasar tradisional juga telah terpenuhi. Pusat pasar Kota Langsa jauh lebih tertib, bersih, nyaman dan manusiawi. Pasar Tradisional juga telah dibangun di kecamatan Langsa Baroe dan Langsa Lama.

Keduanya diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi baru sekaligus memecah konsentrasi aktivitas warga yang berdampak pada lalu lintas harian rata-rata (LHR) di beberapa ruas jalan yang sebelumnya cenderung padat dan semrawut.

Oleh karena itu bagi Agustam/Tgk.Woyla mendukung dan memilih kembali UMARA untuk memimpin Kota Langsa periode 2017-2022 adalah pilihan paling rasional dan obyektif.

Ia mengingatkan agar semua pihak berpikir logis dan realistis mendasar pada data dan fakta sehingga tidak bisa kepentingan pribadi dalam memberikan penilaian terhadap kinerja UMARA. abdul manaf
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)