MITRAPOL.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE tampil sebagai Keynot Speak (Narasumber Utama) dalam Fokus Discussion Menuju Pariwisata Berkelanjutan Sulawesi Utara, yang digelar Bank Indonesia Cabang Sulut bersama salah satu Media Nasional di Sintesa Peninsula Manado, Kamis (29/09).
![]() |
Gubenur Sulut Olly Dondokambey SE (kedua dari kiri). |
Dalam kesempatan itu Gubernur membeberkan kiat-kiat khusus membangun Sulawesi Utara melalui sektor pariwisata. "Sejak dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Utara, saya melihat APBD kita sangat kecil, dalam menggerakan roda ekonomi daerah ini, lagi pula Sulut tidak masuk dalam 10 besar destinasi pariwisata nasional,” katanya.
Olehnya, masih katanya, saya sering berdiskusi dengan teman-teman di Jakarta, baik dari kalangan Menteri, pakar marketing Herman Kertajaya, Owner Lion Air Rusdi Kirana hingga Presiden Jokowi bahkan Perdana Menteri China. “Kesimpulannya semuanya mendorong majunya daerah Sulut harus melalui pariwisata," tutur Dondokambey.
Alasannya, kalau kita dorong sektor pariwisata langsung terlihat perputaran ekonomi masyarakat, beda dengan membangun pabrik, bisa menunggu sampai tiga tahun lamanya baru terlihat hasilnya, karena itu Pemprov Sulut sungguh-sungguh mensuport sektor pariwisata agar kedepan Sulut bisa memberi sumbangsi nyata bagi perekonomian Indonesia, "saat ini China menjadi pasar wisata Sulut, karena jarak tempuh dengan negara-negara seperti China, Jepang dan Korea lebih dekat, karena kita berada di bibir pasifik, (sesuai data Angkara Pura dan Imigrasi).
“Namun, ribuan turis Tiongkok ini sedikit mengalami kendala dalam pengurusan ijin Visa dan Imigrasi termasuk pelayanan restoran dan hotel," imbuhnya.
Dalam pemaparanya Gubernur Dondokambey menyebutkan untuk mengatasi persoalan ijin Visa Bandara Internasional Sam Ratulangi kini telah menjadi Bandara bebas Visa, sementara untuk Imigrasi sekarang ini petugasnya masih sedikit, sehingga siang malam mereka berupaya melayaninya.
"Kami masih mendapati pelayanan restoran masih ada yang kotor, serta pelayan belum memberikan pelayanan yang baik, bahkan hotel masih semena-mena menaikan harga, harus pula di akui infrastruktur penunjang pariwisata kita masih sangat kurang, dan untuk membangun fasilitas penunjang pariwisata kami meminta bantuan pemerintah pusat guna membantu pariwisata kita disini," tutupnya. serdi
:
comment 0 komentar
more_vert