MASIGNCLEANSIMPLE101

Aliansi Masyarakat Carita Menggugat Gelar Aksi Unjuk Rasa

MITRAPOL.com - Karena fungsi jalan sebagai sarana peningkatan pelayanan publik dan berdampak langsung terhadap pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang jalan serta undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang larangan mobil yang berlebihan bobot.



Tapi apa yang telah terjadi dengan pembenahan jalan jembatan besi yang sudah 2 kali ditayangkan mitrapol.com dan memancing amarah warga hingga sampai saat ini. Hal tersebut di tuangkan warga dalam bentuk unjuk rasa dan memblokade jembatan licin di Lippo Carita Pandeglang Banten yang sudah banyak memakan korban.

Dalam aksi demo ini Aliansi Masyarakat Carita menggugat dan menyampaikan orasinya yaitu menuntut :

Bupati Pandegelang harus bisa mengawal wisata carita serta memajukan wisata carita. Katanya pariwisata carita adalah icon pemerintah pandeglang, dan Anyer-Carita icon pariwisata Banten dan buktinya nol.

Kepala Satker SNVT II harus mundur dari jabatan, kinerja nya seperti apa?.

DPRD TK I, dan DPR RI harus bisa bersinergi dan bisa membawa misi perubahan dan kemajuan terhadap wisata selayaknya sebagai wakil rakyat. Jangan hanya duduk santai dikursi , buktikan!.


Meminta terhadap pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten dan Propinsi Banten, untuk menerapkan UU No. 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan Angkutan Jalan. Contohnya, banyak nya kendaraan besar bermuatan 30-50 ton yang hilir mudik.

“Kami merasa di anak tirikan oleh Provinsi Banten,” ungkap Kordinator lapangan Aliansi Masyarakat Carita Menggugat saat diwawancarai mitrapol.com saat melakukan aksi demo.

Dijelaskannya, lihat saja jembatan kecil begini ditambah besi yang yang tidak ada gunanya sama sekali, yang hanya membawa korban banyak. “Katanya uang APBD Banten Tahun 2015-2016 hampir mencapai Rp 19 triliun, kemana uang sebesar itu???. Untuk perbaikan jembatan yang hanya panjang 3 sampai 4 meter saja harus memakan korban, apa memang mengharapkan tumbal,“ tegasnya dengan nada kecewa.

Dalam aksi demo para pendemo menyampaikan keinginan positif untuk masyarakat banyak dan bisa dikatakan seluruh pengguna jalan dan jembatan yang melintas didaerah pariwisata Carita.

“Kami seluruh warga dan gabungan lembaga, dan masyarakat pengen Carita seperti dulu lagi, tidak seperti sekarang !!. Hilang ditelan orang-orang yang berjiwa "Borjuis Kapitalis" Orang-orang yang hanya mementingkan golonganya,” jelasnya.

Untuk Pemerintah, lanjutnya, lihatlah kebawah jangan hanya diam duduk di kursi saja, berpikir gak sudah berapa banyak orang yang nyawanya hilang gara-gara jalan bolong dan kelindas mobil tronton. “Kami bukan sapi perah yang hanya diperalat untuk penghasilan kepentingan.

“Hari ini Rabu 2 November 2016, kami melakukan aksi demo secara damai, jika tidak ada tanggapan dari pihak terkait kami akan menerjunkan massa yang lebih banyak dan melakukan yang kita tidak inginkan dan kami berharap Pemkab dan pemerintah pusat harus bekerja lebih cepat dan efisien, tunjuk pembangunan daerah kita yang benar-benar daerah pariwisata,” tutupnya. royen
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)