Surat Terbuka Nelayan Majene Buat Bupati

MITRAPOL.com - Seorang anak petani yang bernama Nurdinah yang tinggal di Lingkungan Lembang, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, menulis surat untuk Bupati Majene. Surat tersebut mewakili keluh kesah yang selama ini terpendam dalam hatinya, Jumat (11/11/2016).

Nurdinah adalah istri dari Suhardi. Suhardi dan Nurdina selama dua tahun lebih pasca pernikahan mereka sampai saat ini masih menumpang hidup di rumah orang tua mereka dan mereka di karunia anak satu yang berumur satu tahun dua bulan. Suhardi keseharianya bekerja mencari ikan di laut untuk memenuhi kebutuhan logistik rumah tangganya.

Berikut Isi suratnya ;

Kepada Yang Terhomat

Bupati Majene (Fahmi Massiara)

Assalamu Alaikum WR.WB.

Saya Nurdinah masyarakat lingkungan lembang, Kelurahan lembang, Kabupaten Majene. Meminta dengan hormat kepada Bupati Majene (Fahmi Massiara), untuk memperhatikan secara serius mengenai bantuan perumahan nelayan. Saya sangat berharap bisa mendapatkan bantuan rumah tersebut karena kami berasal dari masyarakat nelayan yang dalam hal ini suami saya yang setiap harinya mencari ikan di laut. Justru saya heran kenapa tidak ada pendataan mengenai bantuan rumah nelayan. Besar harapan kami kepada Bupati Majene untuk menanggapi dan mendengar suara kami.

Wassalam.

Majene 11, November 2016

Pada hari Selasa 20 September 2016 yang lalu, Kepala Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Kebersihan (Tarkimber) Efendi Gasong mengatakan sumber anggaran pembangunan rumah yang dibagikan gratis kepada 104 KK nelayan tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nelayan yang berhak menerima tersebut merupakan hasil verifikasi tim yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Majene. "105 unit rumah dan diserahkan kepada 104 KK yang bekerja sebagai nelayan. Satu unit lainnya dijadikan sekretariat nelayan," ujar Efendi Gasong.

Nelayan yang berhak menerima adalah yang berpenghasilan rendah, memiliki rumah tidak layak huni dan berdomisili di kawasan kumuh. Menurut Efendi, rata-rata penerima tersebut adalah keluarga yang tidak punya rumah. Salah satu contohnya, keluarga yang masih tinggal bersama orang tuanya. rizal wahyudi

: