MASIGNCLEANSIMPLE101

Pembalakan Hutan di Sumbar Merajalela, Suku Anak Dalam “Kubu" Semakin Tersisih

MITRAPOL.com - Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (kubu), masih hidup seperti di zaman purba dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dan bertahan hidup (makan) hanya dari apa yang ada di dalam hutan di Kabupaten Dharmasraya, wilayah Sumatera Barat paling Timur.

Suku Anak Dalam Kubu yang posisinya makin tersingkir dari tempat asalnya kerena maraknya pembalakan hutan di Sumatera Barat. (foto : Istimewa)

Diketahui 60 orang anak Suku Dalam (Kubu) hidup dalam keprihatinan. Ekspansi perkebunan yang mengganas mengusir keberadaan mereka dari hutan mereka sendiri. Tak ada pendidikan, jaminan kesehatan, maupun jatah makanan, semisal beras miskin (raskin) bagi atau buat mereka. Sementara mereka (Kubu-red) masih menunggu janji manis Pemerintah kepada mereka?. (baca juga : Suku Anak Dalam “Kubu” Pertanyakan Janji Pemerintah?)

Tak mudah mencari keberadaan anak suku dalam (kubu), SAD di rimba Bukit Sialang dan Bukit Bulangan, Dharmasraya. Sebab, keberadaan mereka yang memang sering berpindah-pindah kini semakin digusur pula oleh perkebunan yang terus merambah hutan.

Bersama Tim Pemerhati Anak Suku Dalam (kubu), mitrapol.com mencoba mencari rombongan lain atau kelompok mereka yang berada di Bulangan dan menurut salah satu kelompok menyebut ada yang di Bulangan, yang dulu pernah di data di Bulangan ada sekitar 30 orang kata Bujang Bagak selaku ketua rombongan.

Bukit Bulangan terletak di daerah Bonjol Kec. Koto Besar Dharmasraya. 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) persis di atas di tengah-tengah ladang atau perkebunan sawit masyarakat.

Untuk menuju sungai Joniah (nama sungai) kita harus menempuh perjalanan sejauh 26 Km dari gunung Medan, sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan, namun sayang kami tak menemukan mereka karena dulu daerah ini seperti nya hutan sudah tidak ada lagi dan sudah beralih fungsi menjadi ladang Sawit dan Karet yang masih kecil-kecil atau baru.

Sulit memang menemukan mereka karena mereka telah terpecah-pecah kesatauan dan kelompok, seiring habis nya hutan di Dharmasraya. (baca juga : Suku “Kubu” Diacuhkan Pemkab Dharmasraya, Reporter Mitrapol.com Serahkan Bantuan)

Ketika di perjalanan pulang kami coba berbincang-bincang dan bertanya pada orang-orang yang kami jumpai. Salah satu dari orang-orang tersebut bersedia memberi keterangan. “Cari saja pak di sepanjang perkebunan PT. AWB, karena memang mereka mulai merajalela pak dan sudah mulai mengganggu aktifitas orang kampung,” katanya.

Karena hutan, sambungnya, sudah tidak ada lagi dan sekarang mereka kerjanya mencari babi dengan gosok (senjata kecepek).

Namun dari keterangan warga tersebut hingga berita ini ditayangkan Tim Pemerhati Anak Suku Dalam (kubu) bersama mitrapol.com di sepanjang jalan belum juga menjumpai Suku Ana Dalam (Kubu). efrizal
:
Unknown