MITRAPOL.com - Petualangan 4 orang pelaku begal sadis lintas kabupaten di Sumsel harus berakhir di tahanan, setelah petugas Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil meringkus keempatnya, Selasa (24/1/2017) di kediaman masing-masing.
![]() |
Selain keempat pelaku Polda Sumsel juga mengamankan barang bukti 2 unit sepeda motor Honda Beat bernopol BG 5181 ABG dan Yamaha Vixion bernopol BG 3633 RY yang diduga hasil dari kejahatan mereka serta diamankan satu buah pucuk senjata api rakitan.
Keempatnya terpaksa di lumpuhkan dengan timah panas di kaki mereka lantaran mereka ingin mencoba kabur dari sergapan aparat kepolisian. Diketahui mereka bernama Forzan Jaya (31) warga Jl. Panca Usaha Lorong Halim Kelurahan 5ulu Kec.Seberang Ulu 1, Indra Wijaya (21) warga Jl. KH Wahid Hasyim Lorong Binjai, Kelurahan 3/4 Ulu Kec. Seberang Ulu 1, Jauhari (24) warga Jl. Bungaran Kel. 8 Ulu Kec. Seberang Ulu 1, dan Marwan (34) warga Jl. Panca Usaha Lorong Wakaf Kel. 5 Ulu Kec. Seberang Ulu 1.
Berdasarkan pengakuan dari Forzan Jaya yang mengatakan saat menjankan aksinya mereka menggunakan tiga sepeda motor ditungganggi dua orang. Saat dirinya dibonceng bertugas menakut-nakuti korbannya dengan senjata api rakitan jenis FN.
“Senpi itu saya gunakan untuk menakuti korban saja, karena tidak ada pelurunya, senpi itu milik AB (DPO). AB jugalah yang menjadi otak pelaku pembegalan. Sedangkan empat motor yang kami dapat langsung kami jual didaerah Gelumbang dengan harga Rp 2 sampai Rp 2.5 juta,” katanya.
Diakuinya, ada dua lokasi pembegalan yang sudah dilakukannya yakni didaerah Meritai dan kawasan Indralaya, “kami sengaja memilih daerah yang sepi karena lebih aman,” jelasnya.
Sementara itu, tersangka Jauhari mengakui saat ikut beraksi dirinya berperan mengambil motor saat korban terjatuh. Setelah korban nya terjatuh dirinya langsung mengambil motor korban dan membawanya kabur.
“Kebanyakan korban terjatuh saat kami pepet. Untuk hasil dari jual motor kami bagi rata,” katanya.
Direktur Reserses Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol. Prasetijo Utomo didampingi Kasubdit 3 Hans Rachmatulloh dalam siaran pers nya mengatakan, modus yang digunakan komplotan ini dengan cara mendekati motor korban. “Setelah didekati para pelaku lalu menendang korbannya hingga terjatuh bahkan ada yang meninggal dunia, seterusnya para pelaku menggambil barang berharga milik korban nya,” pungkasnya. hari apriyanto
:
comment 0 komentar
more_vert