MASIGNCLEANSIMPLE101

Kapolri Akan Evaluasi Kinerja Pengasuh Akpol

MITRAPOL.com - Kekerasan di lembaga pendidikan sepertinya tidak pernah habis, bahkan ditempat lembaga pendidikan tempat mencetak aparat penegak hukum seperti Akademi Kepolisian (Akpol) yang berada di Semarang - Jawa Tengah. Ironis memang, ketika calon perwira polisi tewas karena diduga dianiaya oleh seniornya didalam kampus, seperti yang dialami oleh Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Muhammad Adam selaku Taruna Akpol Tingkat II yang tewas di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah.

Jenderal Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A, Ph.D, dalam keterangan persnya di STIK - PTIK, Jakarta Selatan.
Menanggapi tewasnya Brigdatar Muhammad Adam tersebut, Jenderal Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A, Ph.D selaku Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), dalam keterangannya sebelum memulai agenda Tabligh Akbar di STIK - PTIK Jakarta Selatan, pada Kamis (18/05/2017) mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan insiden tewasnya Brigdatar Muhammad Adam. Dirinya juga menilai bahwa budaya kekerasan yang sudah membumi di Akademi Kepolisian, sepatutnya dihilangkan.

"Saya menyesalkan terkait tewasnya Taruna Akpol, saya sudah tegaskan serta ingatkan sebelumnya bahwa budaya pemukulan serta kekerasan lainnya tidak boleh terjadi lagi," kata Tito Karnavian.

Kapolri juga menambahkan bahwa budaya kekerasan tidaklah sejalan dengan program Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter) yang digaungkan Polri.

"Promoter adalah untuk menekan budaya kekerasan berlebihan, dan ini momentum untuk mengubah hal itu," jelas Kapolri.

Lebih lanjut, Kapolri juga menyampaikaan bahwa untuk menuntaskan kasus ini, dirinya telah memerintahkan Kapolda Jawa Tengah untuk mengusutnya. Dirinya juga meminta Propam untuk mengawasi pendidikan Kepolisian di Akpol, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

"Saya sudah telephone dan perintahkan Kapolda Jawa Tengah untuk memproses pidana para pelakunya. Selain itu, saya juga meminta Propam ikut turun untuk melihat bagaimana lembaga Akpol menghentikan budaya pemukulan yang biasa dilakukan seniornya kepada juniornya. Saya kira dalam waktu dekat, saya juga akan datang kelokasi Akpol," ujar Kapolri.

Sementara, Irjen Pol. Drs. Setyo Wasisto, SH selaku Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, dalam keterangannya kepada mitrapol.com di Mabes Polri, menerangkan bahwa dengan tewasnya Muhammad Adam, sebanyak 21 Taruna Akademi Akpol telah diperiksa oleh penyidik Polda Jawa Tengah. Langkah-langkah yang sudah diambil adalah dengan memeriksa 21 orang.

Almarhum Muhammad Adam Gana, Akpol 46 
"Dugaan sementara ini penganiaya Taruna Akpol hingga tewas tersebut berjumah 21 orang. Pemeriksaan terhadap 21 Taruna itu untuk mencari tahu kegiatan yang dilakukan sebelum tewasnya Adam, dan dari pemeriksaan tersebut nanti kita bisa mengetahui ada kegiatan apa saja. Jadi kita tunggu hasil pemeriksaannya yang tengah dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Tengah mengenai penyebab dari tewasnya Adam, karena pemeriksaan masih terus dilakukan," terang Setyo Wasisto.

Menurut info yang mitrapol.com dapatkan, korban Brigdatar Muhammad Adam yang lahir di Padang pada 20 Juni 1996 tersebut, masuk Akpol dari Polda Maluku. Almarhum merupakan salah satu alumni dari SMA Negeri 29 Jakarta, dan bertempat tinggal di Jl. Penghulu 99 Murtado 21 RT 010/01 Cipulir - Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. tri wibowo
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)