MITRAPOL.com - Pondok Pesantren Multazam mengadakan prosesi wisuda dan pelepasan santri kelas 6 angkatan ke 6 tahun 2017, di Jl. Prof. Dr. Ir Soetami Km. 09, Kampung Peuntas Binong, Citeras, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (20/05/2017).
Acara ini dihadiri Ketua Yayasan Daar El-Bayan, KH. Drs. Eeng Nurhaeni, Ketua Ponpes Multazam, Ustd. Ade Syahroni. SE, dan para Walisantri, Pondok Pesantren Multazam (Tingkat Kanak-Kanak).
Dalam acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan santri kelas 5 membacakan Al-quran sebagai pembukaan acara dan pidato 3 (tiga), bahasa yakni : Bahasa Arab, M. Iihdan Manal Fatihan, bahasa Indonesia, Siti Sopiyah, bahasa Inggris, Affan Muhammad Salus Rasyid, santri kelas 6 angkatan ke 6 (Shine Generation 606).
KH. Eeng dalam sambutannya, mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena sampai saat ini, kita semua diberikan kesehatan lahir batin dan bertambahnya keimanan kita semua, yang selalu kita lakukan dengan sering bersilahturhami diantara kita. Semoga ini menjadi kekuatan Iman kita.
“Saya berterima kasih kepada Walisantri yang telah percaya kepada kami dan menitipkan anaknya kepada kami. Mohon maaf kepada Walisantri dan anak-anakku yang baru diwisuda, bila dipondok ini tidak bisa memberikan yang terbaik buat Walisantri dan anaknya, kami sebagai ketua yayasan Daar El-Bayan, berserta pemimpin Ponpes dan Pembimbing Multazam, mohon dibukakan pintu maaf lahir bathin. Semoga dimasa yang akan datang anak-anakku akan selalu ingat Ponpes Multazam ini," ucap KH. Eeng.
Ustdz Ade Syahroni. SE, menyampaikan selamat bagi para santri yang baru diwisuda. “Saya pemimpin dan para pendidik mohon maaf atas segala kekurangan yang kami berikan pada kalian, hanya ilmu yang kami bisa berikan pada kalian, semoga kalian pindah ditempat yang lain, agar selalu jaga Shalat jangan sampai ditinggalkan, tetap patuh pada orang tua kalian. Mohon maaf lahir bathin kepada walisantri bila kami ada kesalahan dalam mendidik anak-anaknya," kata, Ade Syahroni.
Sementara Walisantri saat di wawancarai mengatakan, para Walisantri tidak bisa mengucapkan kata-kata, hanya berlinang air mata. Kami sangat bangga dan terharu melihat anak-anak kami sudah bisa ceramah dengan tiga bahasa, dan hafis Quran, tanpa para Kiyai dan Ustadz yang mendidik anak kami dengan ikhalas dan sabar, tak mungkin anak kami bisa melakukan semua ini.
“Kami Walisantri sangat berterima kasih kepada, pemimpin pondok, pengasuh dan pendidik semoga semuanya selalu sehat dan bertambah Iman serta sukses untuk semua," ucap Walisantri yang tidak mau disebut namanya. sugeng
:
comment 0 komentar
more_vert