MITRAPOL.com - Dua persepsi berbeda muncul di permukaan dari para tukang ojek, dan masyarakat pengguna jasa ojek.
![]() |
Ini penuturan masyarakat, bernama Adrianus yang mengatakana, saya selalu menggunakan jasa tukang ojek untuk berbagai urusan, harga yang mereka berikan berfariasi, sebagai masyarakat saya merasa dirugikan, penghasilan saya kecil akan tetapi biaya tranportasi saya cukup besar.
“Utuk dua anak saya ke sekolah jika gunakan ojek sudah menelan ongkos enam puluh ribu rupiah sehari nya, aturan apa yang mereka gunakan hingga harga sudah dipatok sedemikian, rumah saya di Km 6 Jl. Trans Irian Kepi jika hendak kepasar wajib bayar sepuluh ribu rupiah, kalau sampai di BNK Papua sudah lima belas ribuh, bahkan kadang dimintai dua puluh ribuh rupiah,” ucap Adrianus dengan nada kesal.
Harapan Adrianus sebagai masyarakat, kami ingin ada angkutan dalam kota, harga nya jelas jauh dekat sudah pasti sama, untuk anak sekolah juga bisa terjangkau, semoga keinginan saya sebagai masyarakat biasa didengar oleh Kepala Dinas Perhubungan.
“Bahkan mungkin ini keinginan semua orang di kota Kepi, akan adanya angkutan kota yang ekonomis harga nya,” tutupnya.
Sementara tanggapan tukang ojek saat ditanya MITRAPOL, kata Iwan sejak saya mengojek sudah memang haraganya seperti itu, kalau untuk aturan harga yang jelas kami tidak tahu, banyak juga ojek yang tidak terdaftar kok, mereka buat harga semau nya sesuka mereka.
“Kami para ojek yang terdaftar dibuat resah juga sama kelakuan oknum yang kurang bertanggung jawab seperti itu,” pungkasnya.
Masih kata Iwan, ya jika bisa pemerintah melalui dinas bersangkutan segera mendata ulang kami, jika bisa dilakukan tiga bulan sekali sangat baik saya rasa. Kami juga mau di perhatikan. “Selama ini kami selalu jadi korban tindakan kriminal, apa lagi yang kami bisa, kita cuma rakyat kecil,” tutup Iwan.
Pantauan MITRAPOL mengenai transportasi di kota Kepi, tukang ojek mendominasi, mengenai kelayakan dalam berkendara yang sangat minim pengetahuan para ojek mengenai aturan lalulitas, dari standar kelengkapan kendaraan masih sangat kurang, bahkan ada yang mengojek tanpa SIM hingga STNK.
Reporter : yanes on
:
comment 0 komentar
more_vert