MITRAPOL.com - Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kecamatan Kemiri yang dibangun pada tahun 2014 dengan proses pengerjaan lebih kurang lebih 8 bulan ini memang sarat dengan pertanyaan yang membingungkan warga, pasalnya sebagai Sekolah Menengah Pertama dibangun hanya diatas lahan seluas 3.824 m2 dan cukup jauh dari Jalan Raya.
![]() |
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kecamatan Kemiri. |
Sekolah SMPN 3 yang terletak di Jl. Raya Buyut Berod DS. Ranca Labuh Kec. Kemiri Kab. Tangerang Banten memang sampai saat ini mulai dari pembangunan tahun 2014 belum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai sebagai sebuah bangunan sekolah baru, seperti tidak adanya Toilet untuk para murid, mushola, ruang aula, bahkan untuk lapangan upacara baru dalam tahap pengurukan yang terlihat pada pertemuan di SMPN 3 Kemiri, Senin (31/07/2017).
Sebagai Komite Sekolah, Hasanuddin juga mempertanyakan alasan lahan yang diukur oleh Desa dan Tim 9 dari Pemda Kabupaten Tangerang waktu itu berbeda lokasi dengan lokasi lahan sebenarnya yang telah diajukan oleh Komite dan sudah disetujui oleh Camat Kemiri serta BPD Kab. Tangerang yaitu di Cibebek dengan luas lahan 5000 m2, yang pada saat itu dijabat oleh Camat Rahyuni S.Sos., M.Si.
Hasanuddin menjelaskan bahwa sebelumnya dirinya telah mengajukan 3 lokasi untuk peruntukan pembangunan SMPN 3 Kemiri, di Kampung Ribut didepan Panti Sosial dan lahan milik Komite sendiri yang seluas 5.600 m2 ditolak oleh Camat dan BPD, dan satu lagi lahan seluas 5000 m2 di Cibebek telah di ACC oleh Camat dan BPD.
“Saya tidak tahu, swasta pun tidak tahu dan warga banyak yang menolak kenapa sekolah SMPN 3 harus dibangun di Ranca Labuh. Karena tidak termasuk pada lokasi yang kami ajukan, saya juga mempertanyakan lahan saya dipinggir jalan raya seluas 5600 m2 yang ditolak. Namun lebih membingungkan lagi ketika SMPN 3 Kemiri tidak dibangun dilahan yang ketiga yang sudah disetujui oleh Camat dan BPD di Desa Cibebek dengan luas 5000 m2, dan malah dibangun di Desa Ranca Labuh dengan luas lahan 3.824 m2,“ ujarnya heran.
Sebagai Komite pada saat bangunan sekolah didirikan diranca labuh tidak seorang pun yang memberikan alasan kepada Komite mengapa SMPN 3 Kemiri tidak dibangun dilokasi yang sudah disetujui oleh Camat dan BPD di Desa Cibebek bahkan hingga saat ini.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kecamatan Kemiri yang diwakili oleh Sekretaris Camat TB. Bukhori yang meninjau lokasi mengatakan agar media dapat menyimpulkan penjelasan Hasanuddin sebagai Komite Sekolah, jika memang akan ditindaklajuti siapa yang kira-kira bermain pada kejanggalan pembangunan SMPN 3 Kemiri ini.
“Kami dari Kecamatan, manakala memang ada sesuatu yang perlu dipertanyakan, kami siap menjawab walaupun permasalahan ini adalah peninggalan pejabat yang lalu, tetapi sebagai Camat dan Sekcam yang baru, kami harus bisa memberi jawaban,” pungkas Sekcam.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 3 Kemiri Sudrajat, S.pd menjelaskan bahwa saat ini memang tidak memiliki dokumen atau arsip yang tertinggal disekolah tentang kepastian berapa luas lahan sekolah yang dibangun di ranca labuh, tetapi memang pernah diperlihatkan oleh Zainal dari Pemda Kab. Tangerang yang tidak diketahui secara pasti jabatan dan bertugas dibagian apa, satu berkas AJB (Akte Jual Beli) atas nama SMPN 3 Kemiri dengan luas lahan kurang lebih 3.800 m2.
“Saya juga bingung jika luas lahan tidak mencukupi, kenapa harus dibangun di Desa Ranca Labuh, padahal yang saya tahu, luas lahan untuk pembangunan sekolah setingkat SMP Minimal 5000 m2. Dan waktu pembagunan dulu saya masih lihat anggaran biaya pembangunan sebesar Rp. 3.360.000.000.000 (tiga milliar tiga ratus enam puluh juta rupiah) yang tertera dipapan proyek waktu itu," ujarnya.
![]() |
(dari kiri) Komite SMPN 3 Kemiri, Hasanuddin, Kepala Sekolah SMPN 3 Sudrajat, S.Pd. dan Sekretaris Camat Kemiri TB. Bukhori. |
Sementara sampai berita ini diturunkan, MITRAPOL.com masih belum bisa mendapatkan tanggapan dari Sekdes Ranca Labuh, Muhidin yang turut serta bersama Tim 9 dari Pemda Kab. Tangerang dalam pengukuran luas lahan SMPN 3 Kemiri yang sudah beberapa kali diupayakan. Namun gagal bertemu baik dikantor desa maupun dirumahnya dalam rangka untuk mengetahui luas Lahan sebenarnya dari sekolah tersebut dan juga dalam proses meminta penjelasan dan tanggapan dari Camat lama Rahyuni S.os., M.Si yang saat ini menjabat sebagai Camat Curug.
:
comment 0 komentar
more_vert