MITRAPOL.com - Berdasarkan kabar yang beredar media sosial Facebook Muhammad Ichsan mengatakan Limbah pengobaran panas bumi (Geothermal) sudah mulai mengancam kesehatan warga Jaboi Sabang. Dan telah ditemukan adanya masyarakat yang menderita gatal-gatal serta penyakit kulit lainnya setelah memanfaatkan air untuk keperluan sehari hari (juga untuk mandi) di sungai Alur Ie Masam Jaboi beberapa hari belakangan ini.
![]() |
Lokasi pengeboran panas bumi jaboi (geothermal). |
Terkait hal tersebut MITRAPOL.com mencoba meminta tanggapan dari beberapa narasumber melalui telepon selulernya.
Pihak penanggung jawab pengeboran panas bumi (Geothermal) Jaboi Sabang, Martoyo mengatakan bahwa pada saat itu Tim PLN Pusat dan se Sumatera akan berkunjung untuk meninjau Geothermal Jaboi, maka pihak kami pada sore harinya membersihkan semua lokasi dengan menyemprot bekas lahar, dan air pembersihan itu kemungkinan ada yang mengalir ke alur yang digunakan warga, namun bukan limbah yang dibuang, karena untuk pembuangan limbah sudah ada tempatnya.
“Dan limbah pekerjaan Geothermal sudah ada tempat khusus pembuangannya jadi tidak mungkin ke sungai,” ucap Martoyo.
Masalah Kompensasi, katanya, yang dijanjikan oleh perusahaan hanya sebatas pengobatan dan penggantian. Jika ada warga menderita yang disebabkan oleh pekerjaan geothermal, maka pihak perusahaan akan mengobatinya sampai selesai, begitu juga tanaman dan lainnya tetap akan kita kompensasikan.
“Dan saya sebagai penanggung jawab Geothermal bertanggung jawab bila hal tersebut di atas ada pihak-pihak yang mungkin telah menderita atau dirugikan oleh adanya pekerjaan Pengeboran Panas Bumi (Geothermal) Jaboi Sabang,” tandas Martoyo.
Sementara itu Plt. Geuchik Jaboi Ramli Usman dan Ulee Jurong Jaboi Muhammad Isa mengatakan kepada MITRAPOL.com pada perinsipnya kita bersyukur telah dibangunnya pembangkit listrik di jaboi, namun satu sisi tolonglah semua perjanjian-perjanjian awal bisa dijaga bersama dan jangan setelah melakukan kesalahan lantas membuang badan dengan berbagai alasan.
![]() |
Pembuangan limbah |
“Karena ini fakta terjadi dan sudah disaksikan langsung oleh warga, bahwa yang dibuang itu limbah dari sumur Geothermal ke sungai, yang mana sungai tersebut selalu dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh warga,” tegas M. Isa.
Reporter : bukhari
:
comment 0 komentar
more_vert