MITRAPOL.com - Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini sedang gencar-gencarnya memparcepat proses pembangunan infrastruktur disetiap daerah hingga ke pelosok desa.
Peran serta Masyarakat untuk membantu kelancaran dan melakukan pengawasan terhadap pembangunan tersebut sangatlah penting. Artinya masyarakat harus ikut andil dalam menjaga mutu dan kualitas pembangunan tersebut sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Sangat aneh memang apabila masyarakat atau warga sekitar tiba-tiba melihat pembangunan infrastruktur yang tidak mencantumkan nama pelaksana proyek dan anggran nya. Seperti Pembangunan Infrastruktur yang ada di Perum Wisma Mas RT 06/14 Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Dimana Proyek ini dikerjakan tanpa adanya blok plan atau papan keterangan pengerjaan.
“Ini mah proyek siluman, masa keterangan siapa pelaksananya tidak ada,” ungkap salah satu warga yang tidak mau namanya disebutkan kepada MITRAPOL.com, Sabtu (26/9/2017) pekan lalu.
Kami kok gak tahu siapa pelaksananya dan di proyek itu hanya tertera Kecamatan saja. Emang boleh yah, katanya, anggaran di atas Rp 10 juta dikerjakan oleh Kecamatan. ”Saya berharap para awak media bisa menyampaikan aspirasi kami kepada pihak terkait. Bukan kami tidak suka dengan adanya pembangunan diwilayah kami tapi kami juga punya hak untuk mengawasi mutu dari bangunan tersebut,” ujarnya.
Sementara ditempat terpisah Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Pasar Kemis, Juniarto, SE saat di konfirmasi mengatakan, dirinya akan menanyakan terkait proyek itu kepada anak buahnya.
"Saya akan tanya anak buah saya dulu pak, siapa pelaksananya dan kemarin memang ada warga yang telepon saya dan sudah saya suruh bawahan saya untuk mengecek dilapangan. Menurut laporannya sih sudah di pasang Pak papan proyeknya," terang Juniarto, Kamis (28/9).
Ketika ditaya terkait siapa pelaksana pekerjaan tersebut, karena dipapan proyek tidak tercantum nama pelaksananya. Juniarto enggan berkomentar dan meminta waktu beberapa hari untuk mengklarifikasi kepada bawahannya, karena bawahannya belum bisa di hubungi.
"Saya minta waktu dua hari nanti, bapak saya hubungi lagi, karena bawahan saya tidak bisa di hubungi,” tutup Juniarto.
Penulis : arsyad
:
comment 0 komentar
more_vert