MASIGNCLEANSIMPLE101

Silaturahim Kebangsaan Pondok Modern Tazakka

MITRAPOL.com - Pondok Modern Tazakka menghelat silaturahim kebangsaan dalam rangka Tasyakuran HUT TNI ke 72, Selasa (10/10/17) malam.



Acara tersebut dihadiri Danrem 071/Wijaya Kusuma Kolonel inf. Suhardi, Bupati Batang H. Wihaji, Dandim 0736 Batang, Letkol inf.Fajar Ali Nugraha S.Sos, Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf. Heri bambang wahyudi, Kasdim 0736 Batang, Mayor inf. Raji, Wakapolres Batang,Kompol Hendri Yulianto S.I.K, M.H., Wakil Bupati Batang Suyono, kepala SKPD Kabupaten Batang, Muspika Kecamatan Bandar, Pimpinan Ponpes Modern tazakka, KH.Anang Rikza Masyhadi MA, penasehat Ponpes Modern tazaka,Habib Lutfi bin Ali bin Yahya, ketua PCNU Batang, Taufik, Ketua PD Muhammadiyah Batang,Drs.Nasikhin, Ketua FKUB Batang, Drs. H. subekhi, Ketua MUI Batang, KH.Abdul Fakih, Kapolsek jajaran Polres Batang searta perwakilan tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh Daerah Kabupaten Batang, Ormas Kabupten Batang : FPI,FKPPI,Forum Barisan Roban, GMBI, Pemuda Pancasila, Pagar Nusa,Kokam, santri Ponpes Modern Tazaka.

Ketua Panitia Ust.Anizar Masyhadi mengatakan, Ponpes tazaka mengambil inisiatif dalam kegiatan silaturahim kebangsaan ini ingin mempertahankan Negara dan ingin Negara kita maju.

"Indonesia Negara yang sangat besar dan Ponpes Modern Tazaka ingin semua elemen bersatu,TNI dan Polri tidak dapat dipisahkan dan harus kuat. Satu satunya HUT TNI yg dirayakan di Kantor Polres adalah hanya di Batang dan ini membuktikan bahwa TNI dan Polri masih solid," kata ust. Anizar Masyhadi.

Ketua MUI Batang, KH. Abdul Fakih mengatakan, tanah air kita harus kita jaga dan bumi kita adalah bumi lohjinawi, ini bukti anugerah Allah SWT.

"Generasi muda inilah yg banyak dipengaruhi hal-hal yang membayakan dan Ulama adalah pegangan kita, jangan sampai Ulama luntur ditengah jalan," tuturnya.

KH.Anang Rikza Masyhadi MA dalam diskusi kebangsaan mengatakan kegiatan tasyakuran HUT TNI ini tetapi yang mengadakan masyarakat dan ini ide dari masyarakat.
Ia mengatakan masyarakat dan TNI dari dulu kompak dan di Negara lain susah menemukan pola masyarakat dengan TNI guyub,"ucapnya.

"Ini hanya ada di Indonesia Ulama yang pakai baju tentara hanya di Indonesia dan inilah kebersamaan," kata Anang.

Menurutnya Indonesia adalah Negara yang besar kita memiliki 1430 Suku Bangsa, 790 bahasa Daerah dan ini membuat orang luar iri. Indonesia merupakan imamnya dunia dari keragaman dan persatuan," ungkap Anang.

H.Wihaji dalam sambutannya mengatakan, begitu hebatnya pelaku sejarah dan kita wajib bersyukur sebab jaman dahulu pelaku sejarah belum ada alat yang modern,"ucapnya.
"Harapan saya sekarang di Tazakka ada HUT TNI,POLRI dan saya ingin ada HUT NU di Ponpes Tazaka. Kewajiban Toga,Tomas adalah sebagai tauladan dan memberikan contoh tentang guyub rukun di Kabupaten Batang," ucap H. Wihaji.

"Batang adalah surganya asia dan ini selalu saya sebut sebab kita punya semua seperti PLTU, pantai, makam, pabrik coklat terbesar, ini saya sampaikan agar kita bisa bersyukur dan tidak lupa dengan pelaku sejarah,"pungkasnya.

Danrem 071/Wijaya Kusuma ,Kolonel inf Suhardi mengatakan, selama saya jadi tentara baru kali ini HUT TNI diundang oleh rakyat dan saya ucapkan terimakasih kepada penyelenggara. Dalam persaingan global Bangsa maju sudah menggunakan Sumber Daya Alam lebih dulu,"ucapnya.

"Saya ingat pesan Panglima besar Jenderal Sudirman "janganlah kamu berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya", ini adalah mengingatkan kita supaya jangan berkhianat. Beliau dalam luka parah tetapi masih berjuangan untuk kemerdekaan Repuplik Indonesia,"jelasnya.

Habib lutfi bin ali bin yahya dalam tausiyahnya mengatakan,kalau sudah banyak kepaten obor berarti kita sudah kepaten sejarah dan menurunnya rasa Nasionalisme.

Ia menambahkan cinta tanah air sebagian dari iman dan mutiara-mutiara yg ada di dalam Al-quran harus kita amalkan. Dan kita harus mensyukuri bahwa Indonesia adalah pemberian dari Allah SWT dari Sabang sampai Merauke, saya bangga karena TNI dan Polri dapat jadi satu dan kompak," tutupnya.

Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipimpim Habib lutfi bin ali bin yahya.

Reporter : irul
:
Unknown