MITRAPOL.com - Anggota DPD RI H. Sudirman mengunjungi bocah yatim penderita TB kelenjar di kediaman kakaknya di Gampong Blang Seumpeung Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Jum'at (3/11/2017).
![]() |
Muhammad Lufti, bocah yatim berusia 7,5 tahun yang terakhir duduk di kelas dua SD ini terbaring lemas berselimut kain panjang saat Haji Uma mengunjunginya.
Jannati Ibrahim, ibu Muhammad Lufti mengatakan anaknya diagnosa terserang TB kelenjar sejak 2015 lalu, namun kondisinya tidak seperti saat ini.
"Dulu walaupun penyakitnya kambuh secara berulang kali namun 2 bulan paska penanganan medis, Muhammad Lufti sembuh dan dapat bersekolah kembali," ujarnya.
Dia menceritakan kondisi Muhammad Lufti semakin parah setelah menjalani proses operasi benjolan kelenjar yang dilakukan beberapa waktu lalu.
"Setelah operasi dia menjadi sulit bergerak dan lebih banyak menghabiskan waktu berbaring dengan kondisi kulit mengelupas hampir sekujur tubuhnya," sebut ibu rumah tangga ini.
Hampir tak terlihat senyuman pada raut wajah bocah dengan latar belakang ekonomi keluarga kurang mampu ini, saat dikunjungi Haji Uma bersama staf serta pihak kecamatan, wartawan dan Sekdes Gampong Blang Seumpeung. Sekali waktu Lufti kecil malah meringis melawan rasa perih ditubuhnya.
Perasaan miris pasti akan hinggap pada diri siapapun yang melihatnya. Idealnya, Muhammad Lufti menghabiskan waktunta untuk belajar dan bermain, namun dengan kondisinya saat ini, hal tersebut tidak memungkinkan.
Haji Uma sendiri selama kunjungan dan dialog dengan ibunda Muhammad Lufti terlihat prihatin, hal ini tercermin dari raut wajahnya.
"Saya sangat prihatin dengan kondisi M. Lufti, sungguh ini sebuah cobaan dari Allah", ujar Haji Uma.
Haji Uma berharap dan turut mendo'akan untuk kesembuhan M. Lufti nantinya. Diakhir kunjungannya, Haji Uma turut menyerahkan sumbangan bantuan pribadi untuk membantu proses berobatnya.
"Bantuan pribadi saya jangan dilihat dari jumlah, sebaliknya harapan saya bantuan ini walaupun sedikit namun dapat bermanfaat membantu bagi proses berobat Muhammad Lufti," pungkasnya.
Reporter : safdar
:
comment 0 komentar
more_vert