MITRAPOL.com - Rencana diadakannya tarian joget pada pembukaan acara pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Aceh ke-XXXIII 2017 yang akan dilaksanakan di Aceh Timur ternyata menuai kritik keras oleh Ormas Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Lembaga Acheh Future dan para Santri setempat, Jumat (17/11/2017) kemarin.
![]() |
“Aceh dikenal dengan status Syariat Islam, dan mayarakat Aceh sangat alergi dengan hal-hal yang bertentangan dengan Syariat itu. Apalagi pembukaan acara MTQ itu mengadakan acara joget ala India yang digelar saat hari besar Umat Hindu,” kata Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf kepada MITRAPOL.com usai shalat Jumat di Masjid Pasee Panton Labu, Aceh Utara.
Menurutnya, setiap tahun para Ulama se Aceh mengadakan acara Muzakarah bertujuan untuk mendoakan Aceh lebih sejahtera dan juga Aceh terhindar dari bencana alam, seperti yang pernah dilakukan di Dayah Bustanul Huda dengan mengadakan Muzakarah setiap tahun yang dihadiri Ulama kharismatik Aceh untuk memfatwakan hal-hal untuk kemuslihatan Ummat.
“Tapi sangat disayangkan, di Aceh Timur yang setiap tahun di adakan Muzakarah, malah di tempat itu sering diadakan kegiatan-kegiatan Pemerintah yang menentang Syariat Islam, seperti Pariwisata Pantai, kegiatan PORA yang pernah di protes oleh Santri, Front Pembela Islam (FPI) Rabitah Silaturrahmi Santri se Aceh (RASSA) dan Lembaga Acheh Future (LAF) dan sekarang malah kegiatan joget dalam tarian yang akan di lakukan untuk pembukaan MTQ Kabupaten Aceh Timur tahun 2017,” tutur Razali Yusuf.
Dijelaskannya, kami mengecam dan meminta Bupati Aceh Timur untuk menghentikan item tarian joget disaat pembukaan MTQ yang akan dilaksanakan, Sabtu (18/11/2017), karena kegiatan seperti itu sangat melecehkan Syariat Islam,” ungkapnya.
Bila hal tersebut terus akan dilakukan, lanjutnya, relawan Acheh Future bersama Santri akan datang pada acara tersebut, dan kami akan memberi title dengan nama Ahok Aceh.
“Pada massa kampanye dulu selalu bawa nama ASWAJA, kenapa perbuatannya malah sebaliknya,” tanya Razali Yusuf.
Sementara Ketua FPI Aceh Teungku Muslem At Thahiri mengatakan, jika pemerintah Aceh Timur tetap menyambut pembukaan acara tarian seperti yang saat ini viral di jejaring sosial maka pihaknya akan mengambil langkah tegas.
“Tidak ada yang boleh mengadakan acara tarian joget seperti itu saat menyambut kegiatan Agama, apalagi jogetnya seperti video yang terlihat di Facebook,” terangnya.
Tgk Muslem dengan tegas menambahkan, Kami menolak segala bentuk joget apalagi dalam pembukaan tilawitil Qur'an, jangan dicampur antara kebaikan dan kejahatan. Kalau memang ada oknum yang sangat suka pada kejahatan silahkan buat joget dirumah sendiri, dengan uang sendiri, jangan dengan uang negara.
“Dan kami mendesak panitia untuk meminta rekom para ulama, dan kembali kepada Ulama, coba tanya pada Abu Paya Pasi jangan butuh ulama waktu mau Pilkada saja,” tutur Tgk. Muslem.
Sedangkan Sekretaris di Dayah Bustanul Huda, Paya Pasi, Aceh Timur Tgk Juanda juga mengungkapkan hal yang sama, dengan mendoakan agar pembukaan acara MTQ tidak dihiasi dengan kegiatan joget seperti tarian yang mirip "Joget India" apalagi pesertanya rata-rata perempuan dan juga anak TK.
Tgk Juanda dalam akun Facebooknya (TJ-Kobin) menuliskan, “Kita sangat berharap kepada Pemerintah dan Instansi terkait untuk memperhatikan dan mengawal segala aktifitas seperti kesenian agar tidak jauh melenceng dari Syari'at Islam apalagi di Aceh Timur, kita sedang memperjuangkan AHLUL SUNNAH WAL JAMA'AH”.
Menyangkut kritikan banyak pihak terkait pembukaan MTQ Aceh ke XXXIII di Aceh Timur, Ketua DPRK Aceh Timur Marzuki Ajad saat di komfirmasi MITRAPOL.com dengan tegas mengatakan, tidak mungkin di gelar tari dengan goyang ala India di tengah lapangan saat pembukaan MTQ XXXIII di Aceh Timur.
“Karena ini even Islami, apalagi malam pembukaan itu akan hadir ulama-ulama kharismatik Aceh seperti Abu Tumin (Tgk Muhammad Amin) kalau masalah mereka belajar itu hal yang wajar, namun untuk tampil di pembukaan nanti itu tidak mungkin,” ungkap Marzuki Ajad.
![]() |
Marzuki Ajad |
“Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Aceh Ke-XXXIII Tahun 2017 akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Timur mulai dari tanggal 18 sampai 25 November 2017, di lapangan upacara pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Timur pukul 20:00 Wib,” tutup Marzuki Ajad.
Reporter : zulkifli
:
comment 0 komentar
more_vert