MASIGNCLEANSIMPLE101

Gubernur Aceh Letakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Pengolahan Ikan Modern di Lampulo

MITRAPOL.com - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) pembangunan pabrik pengolahan ikan modern milik PT. Yakin Pasifik Tuna (YPT) Aceh di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo, Banda Aceh, Kamis (2/11/2017).



Dalam acara groundbreaking tersebut Irwandi Yusuf didampingi mantan wakil gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, T Diauddin, Direktur PT Yakin Pasifik Tuna Almer Havis, dan Abdul Malik Hasan selaku Direktur PT Yamako Pasifik Tuna, yang merupakan induk dari PT Yakin Pasifik Tuna Aceh, serta sejumlah investor perikanan yang berasal dari Singapura dan Jepang.

Irwandi Yusuf kepada wartawan selesai acara tersebut mengatakan bahwa idealnya Aceh harus memiliki 3-4 pabrik pengolahan ikan, baik untuk wilayah pantai timur maupun di pantai barat Aceh, namun menurut Irwandi saat ini di daerah tersebut masih berupa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) biasa bukan pabrik pengolahan ikan skala besar.

"Alhamdulillah hari ini kita sudah melakukan peletakan batu pertama pabrik pengolahan ikan modern ini, dengan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas perikanan yang dimiliki oleh PT Yakin Pacifik Tuna. Saya berharap dalam proses tumbuh dan berkembangnya nanti dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mampu menjadi sumber pendapatan bagi Aceh sendiri," kata Irwandi kepada wartawan usai acara tersebut.

Direktur PT. Yakin Pasifik Tuna Almer Havis mengatakan bahwa pabrik pengolahan ikan ini selain didukung oleh pemerintah Aceh sebagai pemilik lahan, pembangunan pabrik tersebut juga mendapat dukungan penuh dari PT Yamako Pasifik Tuna (Yamako Pacific pte ltd) asal Malaysia yang merupakan perusahaan induk dari PT Yakin Pasifik Tuna Aceh.

"PT Yamako Pasifik Tuna sendiri sudah memiliki 3 buah yang sudah melakukan proses produksi, yaitu di Jepang, Brunei Darussalam, dan Maumere,Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dan yang paling besar nanti nya pabrik di Aceh ini. Untuk kepemilikan lahan ini sendiri merupakan Hak Guna Usaha (HGU)," ujar Almer Havis.

Lebih lanjut menurut Almer biaya pembangunan pabrik ini secara umum bisa mencapai 30 - 60 milyar. Untuk tahap pertama pembangunan diharapkan mulai dilakukan pada awal bulan Juni 2018, sedangkan tahap selanjutnya disesuaikan dengan perkembangan produksi sehingga bisa diprioritaskan bagian mana bisa segera dikembangkan. Almer menambahkan bahwa pabrik ini nantinya mampu memproduksi 15 ton produk olahan ikan per hari.

Reporter : safdar
:
Unknown