MITRAPOL.com – Kunjungan kerja (kunker) dan pembinaan wilayah Sekretaris Jenderal (sekjend) Kementerian Kesehatan (kemenkes) Republik Indonesia di Kabupaten Nias dalam rangka melihat kondisi secara langsung sekaligus sebagai perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Nias.
![]() |
Hal tersebut disampaikan Drs.Sokhi’atulo Laoli, MM Bupati Nias melalui sambutannya saat menerima kunjungan kerja Sekjend Kemenkes RI di Kabupaten Nias di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli usai menerima rombongan di Bandara Binaka Gunungsitoli Selasa, (14/11/2017).
Hadir pada acara tersebut Sekjend Kemenkes RI dr. Untung Susento Sutarjo, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tampak hadir sejumlah rombongan Ibu dr. Tri Hesty Widyastuti, Sp. Mata, MPH Direktur Yankes Rujukan, dr. Eka Viora, Spo Kj (special kejiwaan) Direktur Mutu dan Akreditasi, Drs. Setyo Budi Hartono, MM Kepala Biro Keuangan, Sundoyo, SH, MKM, M.Hum Kepala Biro Hukum, dr. Kalsum Komaryani, MPPM Kesehatan Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Drs. Agustama, Apt. M. Kes Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr. zamaan Tarigan, M. Kes Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan, Badan Pengawas RS (BPRS) Provinsi Sumatera Utara yaitu; dr. H.SG. Weldy Ritonga, MM Ketua, Prof. Budi Hadibroto, Sp. OG (k) anggota dan dr. Syaiful M. Sitompul anggota, Drs. Agustama, Apt., M.Kes Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara dan rmbongan, Asisten, Sekda,Kepala Badan, Kepala Dinas dan Kepala Kantor terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Nias, Direktur RSUD Gunungsitoli, Dewan Pengawas RSUD Gunungsitoli, Kepala BPJS Kesehatan dan sejumlah undangan hadirin lainnya.
Drs. Sokhi’atulo Laoli, MM Bupati Nias menyampaikan bahwa, kunjungan kerja dan pembinaan wilayah yang dilaksanakan merupakan suatu kebahagiaan bagi kami masyarakat khususnya di Kabupaten Nias, yang menunjukan perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Nias.
“Kondisi kesehatan di Kabupaten Nias masih dihadapkan pada masalah-masalah mendasar serta permasalahan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan yang belum optimal, antara lain derajat kesehatan masyarakat yang masih rendah, tingginya kasus penyakit menular dan tidak menular, seperti penyakit malaria, tekanan darah tinggi dan HIV/AIDS yang telah ada di Kabupaten Nias, disamping wilayah geografis yang berada didaerah perbatasan, terpencil, rawan bencana alam serta masih rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Disisi lain tentang keberadaan tenaga kesehatan seperti dokter sangat kurang termasuk di 5 Puskesmas di Wilayah Kabupaten Nias disamping tenaga ahli lainnya bidang analis, gizi, sanitarian, dan tenaga farmasi dimana hamper 60% tidak tersedia di Puskesmas begitu juga di RSUD Gunungsitoli masih dibutuhkan beberapa jenis tenaga dokter, terlebih-lebih pasca ditetapkannya sebagai RS rujukan se-Kepulauan Nias oleh Menteri Kesehatan dan Gubernur Sumatera Utara yang melayani 5 Kabupaten/Kota dengan jumlah pnduduk sekitar 806.213 jiwa.
“Kita berharap bahwa RSUD Gunungsitoli dapat terakreditasi paripurna, sementara untuk Puskesmas pendampingan telah dimulai pada tahun ini dan pada tahun 2018 direncanakan dilaksanakan survey pada 7 Puskesmas, dan target pada tahun 2019 mudah-mudahan dapat tercapai 1 Puskesmas terakreditasi setiap kecamatan sesuai dengan roadmap yang telah disusun,” tegasnya.
Dipaparkannya untuk pelayanan kesehatan rujukan pada tahun 2017 telah dialokasikan DAK penugasan sebesar Rp. 42.268.561.000 meningkat menjadi Rp. 53.406.208.000,- pada tahun 2018 dan untuk pelayanan kesehatan dasar pada tahun 2017 alokasi DAK sebesar Rp. 29.366.556.000 meningkat menjadi Rp. 45.2017.144.000 dan anggaran untuk bidang kesehatan juga akan semakin besar.
Pemerintah Kabupaten Nias juga menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dalam rangka meayani penduduk yang tidak terkover melalui PBI Pusat dan PBI Provinsi Sumatera Utara, khusus masyarakat miskin dan tidak mampu, tahun 2018 telah dianggarkan untuk membayarkan iuran sebesar Rp. 8 M sejak tanggal 1 Mei 2017 hingga saat ini, dari 155.043 jiwa penduduk Kabupaten Nias yang telah memiliki jaminan kesehatan sebanyak 132.675 jiwa (85.57%) dan yang belum sebanyak 22.368 jiwa (14.43%), sementara yang dibiayai melalui program Jamkesmas Kabupaten Nias sebanyak 23.885 jiwa (18%).
Pemerintah Kabupaten Nias berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan berkomitmen untuk memenuhi akreditasi RSUD maupun Puskesmas, khusus RSUD Gunungsitoli telah terlaksana survey akreditasi RS versi 2012 oleh Tim KARS pada tanggal 7 s.d 9 Nopember 2017 yang lalu, dengan harapan bahwa RSUD Gunungsitoli dapat terakreditasi paripurna.Kementrian telah menetapkan tenaga kesehatan melalui program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) sebanyak 2 (dua) orang di RSUD Gunungsitoli, Tim Nusantara Sehat di di 5 (lima) orang dokter umum melalui Program Dokter Indonesia (PIDI) dan sekarang ini Pemerintah daerah sedang menyiapkan konsep Perda tentang pengangkatan tenaga kesehatan daerah.
Reporter : tonazaro harefa
:
comment 0 komentar
more_vert