MITRAPOL.com - Ada hal yang menarik terkait dengan agenda acara silaturrahim Yayasan Posko Yatim Indonesia, yang dilakukan di RM. Ayam Penyet Surabaya, di Jalan Hertasning Raya, Makassar, Selasa, (31/10/2017).
 |
| Dua dari kiri Ketua IMOSI Ust. Askar. Al Makassari. |
Yakni salah satunya menghadirkan Ketua pembina Posko Yatim dan sekaligus Ketua Ikatan Motivator Sulawesi (IMOSI) Ust. Askar Almakssari.
Dalam wawancaranya dengan MITRAPOL.com, disela acara berlangsung Ust. Askar mengatakan, Sesion yang pertama, banyak sekali warga masyarakat yang berkecukupan tapi mereka sebagian pelit, tidak peduli mereka tidak mau berbagi. Mereka serakah dimintai sumbangan dia marah, mereka cuek, ini berarti tidak memiliki sosial emosion, itu sesion yang pertama.
“Sesion yang kedua adalah spritual cuesion ini lebih tinggi dari pada tadi. Jadi kalau spritual cuesion ini kepada masyarakat, nah kalau SC ini adalah kecerdasan seorang manusia adalah ummatnya,” ujarnya.
Tuhan inilah yang memberikan, makanya semua kitab suci (yang dari langit) yah, jadi kita berbicara kitab suci yang diturunkan kepada Rasul RasulNya, seperti ummat Nasrani, Yahudi dan Ummat Muslim, Nasrani itu lebih tinggi spritual cuesionnya. Kalau Yahudi dia lebih tinggi lagi, jadi Yahudi adalah sosial nya lebih jauh dari Nasrani dan Muslim. Ini menunjukkan bahwa kita sangat jauh dari pada Keesaan dan Kekayaan apa yang diberikan oleh Allah SWT, sebagai Hamba Nya.
“Posko yatim ini kedepannya terutama adalah pembentukan karakter dan pendidikan dan untuk jiwa sosial kemanusian yang mana selama berdiri posko yatim ini sering melakukan kegiatan berbentuk amalan,” papar Ust. Askar.
Dalam kesempatan ini pula sebagai ketua panitia acara Ust. Syarifuddin Liwang, menyatakan bahwa apa yang selama ini Yayasan Posko Yatim lakukan adalah semata mata tujuan sosial kemanusian bukan politik, tidak ada sangkut pautnya dengan nya.
Sebagai tema penutup selain memantapkan pengajian para guru guru TPA, binaan Posko Yatim sekira sepuluhan orang lebih, bersama dengan para undangan diajarkan pula cara membaca dan bagaimana cara menyebut satu-satu huruf perhuruf dalam penjelasannya.
Ust. Herman Abu Furqan, S. Pdi yang membawakan tema tersebut selama kurang lebih satu jam, dihadapan para guru TPA, binaan posko yatim, serta para tamu undangan dengan gembira dan senang.
Adapun acara sebelumnya adalah pemberian penghargaan sertifikat dan uang saku kepada tiga orang santri pondok pesantren yang telah khatam 30 Juzz, serta pemberian rezki kepada guru-guru TPA binaan Posko Yatim, yang diserahkan oleh salah satu tokoh masyarakat Drs. Muhammad Yasin AR.
Reporter : mir
:
comment 0 komentar
more_vert