MITRAPOL.com – Di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua, Satker PJN Wilayah VII Nabire dan Wilayah VIII Paniai beserta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nabire melaksanakan upacara bersama dalam rangka Hhari Bhakti PU, Senin (04/12/2017).
![]() |
Dalam upacara bersama bertindak selaku Inspektur Upacara Asisten III Setda Nabire Pieter Erari yang mewakili Bupati Nabire. Selaku Inspektur Upacara sekaligus membacakan sambutan Amanat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Upacara Peringatan Hari Bhakti PU ke-72 Bhakti PUPR Bangun Daya Saing Bangsa.
Pieter Erari dalam sambutannya mengatakan, Saya hormati para pejabat dan karyawan/karyawati Dinas Pekerjaan Umum, Mitra Kerja serta Keluarga besar Kementerian PUPR di seluruh Indonesia, ijinkan saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga hari ini kita dapat berkumpul untuk mengikuti Upacara Hari Bhakti Pekerjaan Umum yang ke-72.
"72 tahun bukanlah usia yang singkat bagi Kementerian PUPR dalam memberikan darma baktinya bagi bangsa yang besar ini. Tepat 72 tahun lalu sebanyak 21 orang pegawai yang ditugasi menjaga gedung Sate di Bandung yang merupakan gedung Departemen Pekerjaan Umum saat itu, telah mendapat serangan dari pasukan sekutu dengan persenjataan yang berat namun kekompakan kebersamaan dan keberanian dengan daya juang tinggi dapat mempertahankan setiap jengkal gedung Sate dan membuat mereka bertempur hingga tetes darah penghabisan,” paparnya.
Peristiwa tersebut menyebabkan gugurnya tujuh orang pegawai PU, yakni Didi Hardianto Kamatga, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono yang kemudian disebut sebagai pahlawan Sapta Taruna. Hal itu menjadi tonggak sejarah bukti dari semangat berbakti untuk bumi pertiwi.
"Oleh karenanya tema Hari Bhakti PU tahun ini Bhakti PUPR Daya Saing Bangsa serta mengajak kita semua untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan dalam menuntaskan misi pembangunan infrastruktur yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR,” terangnya.
Erari juga menyampaikan, Tidak terasa kita sudah memasuki akhir tahun ke 3 Kabinet Kerja dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berbagai capaian Kementerian PUPR telah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, antara lain, Ketahanan air dan pangan telah diselesaikan 9 bendungan, Yakni Jatigede, Titab, Nipah, Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, Teritip, Raknamo, dan Tanju. Saat ini sedang dikerjakan secara pararel sebanyak 30 bendungan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan pemukiman, telah dimulai pekerjaan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur yang telah direncanakan sejak 40 tahun yang lalu. Kini kita tengah berupaya keras untuk mengembangkan beberapa SPAM Bandar Lampung, Semarang Barat dan Jatiluhur.
"Sementara untuk mengembangkan kawasan perbatasan sebagai embrio pusat pertumbuhan wilayah, telah diresmikan pengoperasian 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu : Skouw di Papua ; Entikong, Badau, dan Aruk di Kalbar ; serta Mota'ain, Motamasin, dan Wini di NTT. Pada ketujuh kawasan perbatasan tersebut akan dilengkapi dengan prasarana dan sarana pemukiman terutama pasar sehingga nanti akan dapat berperan sebagai sentra ekonomi baru di beranda depan Indonesia,” ujar Erari.
Kementerian PUPR juga mendapatkan tugas mulia untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018, dengan membangun berbagai venues di GBK, Kemayoran, dan Jakabaring. "Diharapkan pada akhir tahun 2017 semua proyek pembangunan prasarana & sarana tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan menjadi kebanggaan baru rakyat Indonesia,” tuturnya.
Namun demikian, sambungnya, capaian diatas seyogyanya tidak cepat membuat kita puas diri, dan dunia berubah sangat cepat hingga persaingan bukan lagi antara yang kuat dengan yang lemah, tetapi antara yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih berkualitas yang akan unggul.
"Memasuki akhir dari triwulan ke 4 tahun 2017, saya menekankan lagi agar kita dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan sesuai prognosis yang disampaikan saat Raker Kementerian PUPR pada bulan Oktober 2017 yang lalu, yaitu sebesar kurang lebih 95% dengan tetap mengedepankan keselamatan, kualitas dan keamanan hasil pekerjaan,” katanya.
Kementerian PUPR dimata publik, pada Tahun 2018 juga akan menjadi penentu pencapaian program Kabinet Kerja. Kita harus pastikan bahwa program 2018 dapat menjamin kegiatan yang dapat diselesaikan (Tidak Mangkrak), seperti rusun, penyediaan air minum, irigasi dan jembatan.
"Semua harus diselesaikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu kita juga perlu memberikan perhatian yang lebih besar pada tahun 2018 khususnya program kerja Padat Karya untuk mengatasi isu-isu, kesenjangan, kemiskinan, dan keterbatasan lapangan kerja dalam rangka memberikan pengaruh positif menuju pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial di tanah air,” tuturnya.
“Diakhir sambutan saya ucapkan terima kasih kepada segenap insan PUPR yang telah bekerja dengan penuh dedikasi selama ini. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M. Basuki Hadimuljono Mengucapkan, Dirgahayu Kementerian PUPR," tutupnya.
Reporter : ronald karambut
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert