MITRAPOL.com - Masyarakat Ndeotadi dan pesisir kali degeuwo keluhkan dengan harga beras 70 ribu/kg, gula puti 80 ribu/kg, BBM 75 ribu/liter, semen 2,5 juta/sak. masyarakat inginkan agar pemerintah pusat turun langsung mengecek kondisi tersebut, dengan mahalnya harga barang, sehingga masyarakat setempat merasa seperti layaknya hidup di jaman perang. Ndeotadi-Degeuwo Kabupaten Paniai, Ndeotadi, Rabu (27/12/2017).
![]() |
Kampung Ndeotadi merupakan salah satu kampung yang ada di wilayah Kabupaten Paniai Provinsi Papua. Letak Kampung ini berjarak kurang lebih 14 hari dengan berjalan kaki, sehingga masyarakat sekitar sering menyebut kampung ini dengan sebutan Pedalaman 99. Memang jika menggunakan sarana angkutan udara (Helikopter)hanya memakan waktu satu jam dari Kabupaten Nabire, akan tetapi dengan merogoh kantong sekitar Rp 4 jutaan, dengan kalkulasi Rp 45 ribu/kg harga tranpirtasinya, baik itu barang maupun penumpang.
Hal inilah yang menjadi beban bagi ribuan masyrakan Papua dan non papua yang bersomisili di Kampung Ndeotadi dan sekitar pesisir kali Degeuwo.
Bertempat didepan Sekolah Dasar yang tidak berstatus (SD Pitadi) ribuan masyarakat Kampung Ndeotadi dan Masyarakat Pesisir Kali Degeuwo serta dengan mengenakan pakaian adat melakukan orasi terkait dengan keadaan yang mereka alami selama ini, dimana tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah,Provinsi maupun Pemerintah Pusat, Hal ini dilakukan agar aspirasi yang mereka sampaikan bisa diperhatikan oleh Pemerintah.
Seperti yang di sampaikan oleh Seki Murib, "bilah harga Sembako, BBM, dan biaya tranportasi dan lainnya tidak di perhatikan oleh pemerintah, kehidupan kami layaknya seperti hidup di jaman perang, kami berharap di tahun 2018 pamerintah pusat turun langsung ke wilayah kami, karena pemerintah daerah sampai saat ini tidak ada perhatian buat kami masyrakat yang ada di wilayah ini," tegasnya.
Reporter : ronald karambut
:
comment 0 komentar
more_vert