MITRAPOL.com - Ndeotadi 99 di selimuti duka yang mendalam atas meninggalnya seorang anak dari Galeson Tabuni, Naitani Tabuni (5), disaat mandi bersama kakaknya Yerita Tabuni (12), korban hanyut terseret arus kali jernih anak cabang kali degeuwo, di kampung Ndeotadi 99 Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai, Jumat, (05/01/2018).
Danpospol Ndotadi 99 Bripka Yusak Salay membenarkan adanya laporan warga terkait korban anak hilang terseret arus kali jernih, setelah menerima laporan warga, pada pukul 14.00 Wit anggota Pospol dan anggota TNI bersama warga sekitarnya melakukan pencarian korban, dengan kurun waktu 3 jam tepat pada pukul 17.20 Wit. Korban di temukan dalam kondisi terjepit di celah batu muara kali jernih, dan kondisi korban sudah tidak beryawa lagi.
“Selanjutnya korban di evakuasi ke kampung Ndeotadi dan di semayamkan di rumah keluarganya," jelas Bripka Yusak Salay.
Yerita Tabuni kakak kandung korban (saksi) menjelaskan bahwa, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wit, disaat korban bersama kakaknya yang baru pulang dari Lokasi 47, dan singgah di lokasi Kali Jernih 99 untuk mandi.
“Saat mandi kami berenang terpisah yakni berjarak sekitar 15 meter, sesudah berenang ketika hendak pulang saya baru menyadari dan melihat ke arah adik saya, ternyata tidak ada," jelasnya.
Yerita menduga bahwa korban telah hanyut dan terlihat hanya pakaian korban yang ada di pinggiran kali, kemudian Yerita langsung menuju Lokasi 99 yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP )untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarganya.
Sementara Kepala Suku Dani Merius Murib menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah sekitar kali degeuwo, agar mengawasi anak-anaknya jangan sampai di biarkan bermain di pingiran sungai.
“Mengingat kondisi sungai di sekitar arus sungainya sangat deras, agar hal ini kita mengantisipasi jangan sampai terjadi korban berikutnya," tegasnya.
Bripka Yusak Salay menambahkan, Kami dari Polri mengingatkan bahwa kemungkinan kasus hanyut seperti di atas akan kembali terjadi jika para orang tua tidak mengawasi anak-anak nya dalam kesehariannya, “maka itu orang tua wajib setiap saat untuk mengkontrol anak-anaknya jangan sampai berkeliaran di pingiran sungai, hal ini demi menjaga keselamatan anak-anak kita semua," ucapnya.
Orang tua koraban Galeson Tabuni saat di konfirmasi tidak bisa menutupi rasa sedihnya dan hanya bisa tabah dan iklas atas musibah yang menimpah anaknya, dan ia berharap agar kejadian seperti ini tak terulang lagi.
Reporter : ronald karambut
:
comment 0 komentar
more_vert