MASIGNCLEANSIMPLE101

Bupati Asmat Pimpin Rapat Evaluasi Penanggulangan Campak dan gizi Buruk Asmat

MITRAPOL.com - Bupati Asmat Elisa Kambu S.Sos Pimpin Rapat Evaluasi Satgas Penanggulangan Campak dan gizi buruk di Asmat, bertempat di Aula Kesbangpol Asmat, Distrik Agast Kabupaten Asmat. Minggu (18/02/2018).


Mengawali rapat tersebut Elisa Kambu mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang hadir di Kabupaten Asmat dan meninggalkan keluarga untuk hadir di Kabupaten Asmat.

Selanjutnya mempersilahkan kepada Tim Kesehatan TNI Gelombang III dan Tim Universitas Indonesia untuk memperkenalkan diri.


Dalam perkenalannya, Letkol Laut (K) dr. Aminuddin Harahap, Sp, A. mengatakan, bahwa Tim Kesehatan Gelombang III TNI terdiri dari 19 orang, dan akan bergabung dengan Posko Satgas penangganan Campak dan Gizi Buruk, serta melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan oleh kedua tim pendahulu yang telah purna beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Heri Hermansyah (Ketua Tim UI) dalam perkenalannya menyampaikan, Tim dari UI Peduli terdiri dari 24 orang hadir, dan akan berada di Kabupaten Asmat sampai 21 Februari 2018, dari berbagai latar belakang pendidikan yaitu kesehatan, gizi, teknik dan Antropologi.


Pihaknya membawa tabung listrik yang bisa digunakan untuk daerah yang belum ada listrik. Tabung tersebut adalah hasil penelitian dari UI yang bisa digunakan untuk jangka panjang, dan dihibahkan kepada Satgas Kes TNI dan Pemda Asmat.

Selain itu juga akan melakukan penelitian sosial budaya untuk jangka panjang dan bersama perwakilan mahasiswa dari BEM UI. Dengan harapan ada langkah-langkah kerjasama selanjutnya antara Pemda Kabupaten Asmat dengan UI.

Usai menerima perkenalan dari tim kes TNI GEL III dan UI Peduli, Bupati Kabupaten Asmat mengatakan, bahwa Mayoritas masyarakat asli Asmat sekitar 60-70 persen, merupakan masyarakat peramu dan tidak memiliki penghasilan yang tetap.
Kabupaten Asmat merupakan kabupaten pemekaran, yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga masih butuh waktu untuk membina masyarakat, agar setara dengan masyarakat Indonesia lainnya.
Status KLB sudah dicabut, dan tanggap darurat sudah selesai. Namun perlu adanya pendampingan dalam masa pemulihan, dan mendukung masyarakat untuk hidup sehat, serta perlu menghitung kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Asmat, sehingga tim dari luar yang datang bisa tinggal lebih lama di Kabupaten Asmat.

Mengakhiri penyampaiannya, Elisa Kambu menutup dengan persiapan malam ini, guna untuk mengatur terkait pemberangkatan tim kesehatan yang akan berangkat besok ke distrik-distrik untuk melakukan pelayanan.

Mengenai bantuan yang datang ke Kabupaten Asmat, berupa Bahan Makanan dan Logistik dalam jumlah besar, Bupati juga menyampaikan bahwa, bantuan tersebut akan didistribusikan kepada keluarga di luar pasien di seluruh kampung, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Dinsos.



Reporter : R'Karambut

:
Unknown