MITRAPOL.com - Dr. Imaculata Umiyati, S.Pd, M.Si yang didaulat sebagai Bunda Anak Autis Indonesia hadir dalam Festival Anak Autis Riau yang bertajuk Riau Auti Fest 2018 pada Minggu (22/04) yang diselenggarakan Lab School di Gedung Serindit Kompleks Kegubenuran, Jalan Diponegoro Pekan Baru.
Riau Aut Fest 2018 merupakan ajang eksis anak-anak berkebutuhan khusus dalam menampilkan bakat dan kratifitasnya.
Dalam sambutannya Bunda Ima (sapaan Imaculata) sebagai Bunda Anak Autis Indonesia yang juga Pimpinan Imaculata Autism Broarding School menyampaikan bahwa Fungsi sebagai Bunda Anak Autis Indonesia yang melekat pada dirinya setelah dinobatkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPPPA) pada peringatan Hari Anak Autis di Gedung Aula Kartini KPPPA beberapa waktu lalu. Menurutnya Bukan hanya sekedar mengajar mereka (anak autis), para terapis atau guru, tetapi lebih dari itu yaitu melindungi anak autis di seluruh Indonesia dari segala kekerasan, baik kekerasan malpraktek maupun terapi abal-abal.
"Tujuanku bukan hanya sekedar mengunjungi, atau empati dengan anak autis, kita akan menata bukan memusuhi. Menata bagaimana carannya, mereka itu bisa mengajar dengan tepat dan tidak menjual apa yang tidak ada gunanya mengatas namakan anak autis," Papar Bunda Ima.
Penulis Buku 1001 Cara Mengajarkan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus ini menekankan agar peran serta Orang Tua sangatlah penting dan agar tidak termakan rayuan gombal dan iklan yang tidak masuk akal.
"Supaya Orangtua cerdas, cerdas dalam arti tidak mudah termakan buaian dan iklan-klan, misal makan ini bisa sembuah dan rayuan lainya," imbuhnya.
Menurut Wanita yang sudah mendedikasikan 33 Tahun membina dan mednidik dengan total karena di asrama ini ingin mengajarkan dan mentraining para orang tua dan Guru atau para terapis dengan metode-metode yang tepat dan sudah terbukti agar keluarga yang memiliki anak autis ikut serta belajar demi perkembangan yang terbaik untuk anaknya.
"Saya ingin mengajarkan metode-metode yang saya miliki kepada semua, baik orang tua murid atau guru, karean orang tua agar tidak beropini autis itu mahal, kalau memang karena special satu guru satu anak, kalau sekolah umum 1 guru bisa pegang 40 anak lebih. Saya ingin keluarga ini memang harus belajar dan saya siap mentraining untuk di seluruh indonesia," tandas Wanita Inspirasi Versi Mabes Polri ini.
Bunda Ima mengaku siap datang ke pelosok-pelosok dalam rangka agar anak autis dapat berkembang dengan maksimal, orangtua juga agar terhindar dari terapi abal-abal yang justru merugikan anak dan para orang tua.
"Seiring dengan perkembangan freepalensi anak-anak autis yang sangat banyak dibarengi dengan maraknya tempat terapi abal-abal dan malpraktek. Saya harus memastikan agar kegiatan malpraktek harus dihentikan, itulah salah satu fungsi saya sebagai Bunda Anak Autis Indonesia," tutupnya.
Reporter : znd
![]() |
Imaculata bersama Ketua Komnas Anak dan Ketua DPRD Prov Riau |
Riau Aut Fest 2018 merupakan ajang eksis anak-anak berkebutuhan khusus dalam menampilkan bakat dan kratifitasnya.
Dalam sambutannya Bunda Ima (sapaan Imaculata) sebagai Bunda Anak Autis Indonesia yang juga Pimpinan Imaculata Autism Broarding School menyampaikan bahwa Fungsi sebagai Bunda Anak Autis Indonesia yang melekat pada dirinya setelah dinobatkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPPPA) pada peringatan Hari Anak Autis di Gedung Aula Kartini KPPPA beberapa waktu lalu. Menurutnya Bukan hanya sekedar mengajar mereka (anak autis), para terapis atau guru, tetapi lebih dari itu yaitu melindungi anak autis di seluruh Indonesia dari segala kekerasan, baik kekerasan malpraktek maupun terapi abal-abal.
"Tujuanku bukan hanya sekedar mengunjungi, atau empati dengan anak autis, kita akan menata bukan memusuhi. Menata bagaimana carannya, mereka itu bisa mengajar dengan tepat dan tidak menjual apa yang tidak ada gunanya mengatas namakan anak autis," Papar Bunda Ima.
Penulis Buku 1001 Cara Mengajarkan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus ini menekankan agar peran serta Orang Tua sangatlah penting dan agar tidak termakan rayuan gombal dan iklan yang tidak masuk akal.
"Supaya Orangtua cerdas, cerdas dalam arti tidak mudah termakan buaian dan iklan-klan, misal makan ini bisa sembuah dan rayuan lainya," imbuhnya.
Menurut Wanita yang sudah mendedikasikan 33 Tahun membina dan mednidik dengan total karena di asrama ini ingin mengajarkan dan mentraining para orang tua dan Guru atau para terapis dengan metode-metode yang tepat dan sudah terbukti agar keluarga yang memiliki anak autis ikut serta belajar demi perkembangan yang terbaik untuk anaknya.
"Saya ingin mengajarkan metode-metode yang saya miliki kepada semua, baik orang tua murid atau guru, karean orang tua agar tidak beropini autis itu mahal, kalau memang karena special satu guru satu anak, kalau sekolah umum 1 guru bisa pegang 40 anak lebih. Saya ingin keluarga ini memang harus belajar dan saya siap mentraining untuk di seluruh indonesia," tandas Wanita Inspirasi Versi Mabes Polri ini.
Bunda Ima mengaku siap datang ke pelosok-pelosok dalam rangka agar anak autis dapat berkembang dengan maksimal, orangtua juga agar terhindar dari terapi abal-abal yang justru merugikan anak dan para orang tua.
"Seiring dengan perkembangan freepalensi anak-anak autis yang sangat banyak dibarengi dengan maraknya tempat terapi abal-abal dan malpraktek. Saya harus memastikan agar kegiatan malpraktek harus dihentikan, itulah salah satu fungsi saya sebagai Bunda Anak Autis Indonesia," tutupnya.
Reporter : znd
:
comment 0 komentar
more_vert