MASIGNCLEANSIMPLE101

Isra Mi'raz dan Istifalan di Pondok Pesantren Wasilatu Nurinnidom

MITRAPOL.com - Pondok pesantren Wasilatu Nurinnidom yang bertempat di Kampung Ciayun Rt 03/01 Desa Malanggah Kecamatan Tujung Teja Kabupaten Serang Banten yang dipimpin H. Ustd Juju memperingati Isra Mi'raz dan sekaligus lstipalan anak didik pondok pesantren, Minggu (29/4/2019).



Ratusan orang yang hadir baik Ibu-ibu maupun Bapak-bapak baik santri yang aktip maupun santri yang sudah tidak aktip yang disebut mantan santri sangat atusias menghadiri acara Isra Mi'raz Nabi besar Mudah SAW.

Pondok pesantren Wasilatu Nurinnidom berdiri pada tahun 2012 awalnya dari satu kobong dan satu majlis tida lama akhirnya bertambah dan berkembang pesat sampai sekarang kobongnya sudah ditingat menjadi dua tingkat walau tida ada gelontoran bantuan dana dari pemerintah aneh tapi nyata pondok pesantren tetap berdiri dan berkembang inilah ciri khas wilayah banten walau sudah banyak pesantren moderen tapi tetap pondok pesantren berbetuk kobong masih banyak tidak kalah dengan pesntern moderen.

Pesantren moderen dan pondok pesantren yang disebut kobong cara dan pelajarannya sangat berbeda dari segi berpakaiannya pun sanagat beda santri moderen pakai celama panjang dan baju bahkan sampai jas tapi pondok pesantren yang disebut kobong dalam berpakaiannya sarung dan baju koko ber peci itulah pesantern dan pondok pesantren dari segi cara masaknyapun kalau pesantren moderen kalau mau makan sudah adayangnyiapin tapi kalau pondok pesantren kobong mau makanyapun harus masak sendiri dengan cara ngeliwet pakai kayu bakar dan berasnyapun patungan lalu dimasak bareng-bareng dan makanyapun satu nampan berbarengan itulah salahsatunya diantara segi perbedaan masih banyaklagi yang berbeda.

Menurut keterangan H. Ustd Juju sebagai pengasuh pondok pesantren menjelaskan mengenai acara, "mengadakan acara selain Isra Mi'raz, mengumpulkan alumni baik yang masih aktip maupun yang sudah tida aktip," jelasnya.



"Di pondok pesantren yang saya pimpin tidak dipungut biaya apapaun tempatnya pun gratis, santri hanya dituntut untuk belajar ngaji Qur'an dan kitab salah satunya Amil dan Jurumiah serta kitab yang lainya," tutupnya.

Reporter : muklis
:
Unknown