MITRAPOL.com - Lomba Merpati Kolongan yang digelar di Desa Cibitung Kampung Cibitung Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Barat, diharapkan bisa meningkatkan ajang silaturohmi. Hal tersebut diungkapkan Babeh Asep sebagai Ketua Pelaksana sekaligus Penanggung Jawab perlombaan merpati kolong di Bogor Barat saat membuka lomba tersebut, pada Sabtu (7/4/2018).
 |
Menurut Asep, lomba merpati ini adalah khusus untuk warga yang cinta akan seni. Pesertanya bahkan banyak yang datang dari desa lain.
“Sangat kita apresiasi adanya lomba seperti ini, sebab pesertanya ada yang dari desa lain,” kata dia.
Ditambahkan, dalam rangka putaran ivent Bogor Barat ini kalangan Paguyuban Perkumpulan Penggemar Burung Merpati Tinggi (PPBMT). Merpati tinggi untuk Bogor Barat di sini ada tiga kolongan yakni Laladon, Cibitung, dan Cirangkong. Jadi bergilir jadwal ivent kolongan di Cibitung tingkat lokal.
Dan untuk tingkat nasional, katanya, pada tanggal 5 di BMR jungle merebutkan hadiah total uang tunai sebesar Rp 75 juta. Termasuk kategori ivent nasional dan yang kami selenggarakan ini tingkat regional atau lokal.
Saksikan Videonya Disini
“Alhamdulilah kami adakan lomba merpati untuk kalangan lokal ada sekitar 100 lebih, dengan total hadiah Rp 10 juta. Dan uang itu dapat dari penfaftaran peserta itung-itung arisan. Juara 1 dapat Rp 5 juta, juara ke 2 Rp 250 ribu, juara 3 Rp 150 ribu.Dan kami penanggung jawab dari kolongan merpati di wilayah Bogor Barat Cibitung,” imbuh Asep.
Saat mitrapol.com menghampiri peserta yang mendapatkan juara ke 2, Mara pemilik burung merpati yang di julukinya dengan nama "Bedak”, burung yang sudah mendapatkan juara satu di setiap ivent lomba kolongan, mengatakan mungkin hari ini saya mendapatkan juara kedua tapi buat kami tetap semangat dan nanti ada bergilirnya perlombaan kolong merpati dan saya akan meraih juara satu.
“Mungkin merpati kami akan ikut ajang lomba merpati kolong nasional yang akan di selenggarakan di BMR jungel dan pasti kami akan menurunkan burung merpati andalan saya, yang di juluki si Badak ini," tukasnya.
Reporter : anton hermawan
:
comment 0 komentar
more_vert