MITRAPOL.com – Panwascam Salapian selenggarakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif kepada masyarakat. Pada acara tersebut Panwascam Salapian menghadirkan Tokoh-Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda. Dalam sosialisi tersebut Camat dan Kapolsek Salapian sebagai narasumber.
"Penyelenggaraan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif bersama masyarakat kali kedua diadakan, diharapkan media sosialisasi ini dapat dimanfaatkan maksimal, agar dapat menghasilkan Pemilu damai serta berkeadilan pasca dilakukannya Desember tahun lalu,” ujar Kepala Sekretariat Panwaslih Salapian Nazaruddin, saat membuka acara tersebut, Senin (16/4).
Kapolsek Salpian AKP M. Surbakti dalam paparannya mengatakan, Dasar penyelenggaraan sosialisasi berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, PP No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, berikut PP No. 80 Tahun 2012 tentang Organisasi tugas pokok dan fungsi, wewenang dan tata kerja Sekretariat Jenderal Bawaslu Provinsi, Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota.
“Selanjutnya peran media, baik itu media elektronik, media cetak, media online, media sosial sangat dibutuhkan juga untuk pengawasan pelaksanaan pemilu damai, serta juga diharapkan peran masyarakat untuk melaporkan apabila adanya pelanggaran pada saat pelaksanaan kampanye maupun pelaksanaan pilkada Bupati/wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, Gubernur/Wakil Gubernur,” ujar AKP M. Surbakti.
Dikatakan kemudian, kepada awak media diharapkan juga agar memperhatikan dalam penyampaian suatu berita, janganlah membuat berita hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan dan konflik.
Camat Salpian Sinar juga menghimbau kepada masyarakat yang belum membuat e-KTP agar segera melakukan perekaman ke kantor Camat maupun kepada petugas yang melakukan perekaman di kantor-kantor desa, karena untuk kecamatan Salapian sekitar 200 jiwa lagi yang belum melakukan perekaman KTP.
Dalam pemaparannya Ketua Panwascam Salapian Alimudin Lubis menyebutkan keterbatasan personil pengawas yang tersebar disetiap titik desa atau kelurahan masih belum mencukupi, dalam sosialisasi ini sangat diharapkan semua unsur Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dapat membantu kesuksesan penyelenggaraan Pemilukada serentak yang tinggal menunggu hitungan hari saja.
"Kondisi psikologis masyarakat yang apatis terhadap pendataan ulang masih terus berjalan, kiranya melalui corong para tokoh-tokoh disini dapat mengubah data selanjutnya, mengajak serta menghimbau, apalagi apatisme dan ketiadaan harapan untuk masa depan bangsa, mengikut sertakan semua penduduk yang berada dimasing-masing wilayah dapat dijemput, tidak ada lagi tertinggal pendataannya hingga batas waktu yang ditentukan,” harap Alimudin Lubis.
Dikatakan lebih lanjut, ada empat cara memilih cerdas dan berkwalitas, diantaranya kenali calonnya, ketahui visi dan misinya dan programnya, ketiga pastikan pilihannya serta keempat awasi kinerjanya kelak.
Sosialisasi tersebut diharapkan dapat mendorong meminimalisir terjadinya kehilangan hak politik diwilayah masing -masing desa atau kelurahan, karena sambungnya, masih ada sebanyak 200-an orang pemilih pemula yang belum terjemput datanya melalui pendataan e-KTP yang sedang berjalan saat ini, justru diharapkan semua tokoh dapat mengecilkan terjadinya kehilangan hak politik didalam masyarakat kita.
“Menyadarkan masyarakat kita sebagai pemangku kelentingan utama dalam pemilu serta melaksanakan haknya sebagai pemegang kedaulatan di NKRI wajib disalurkan," harapnya.
Pemilu demokratis secara pragmatis dapat terwujud jika semua kontestan memiliki sikap siap menang, siap kalah, legowo menerima hasil, seterusnya penyelenggara pemilu dari KPU hingga pengawas pemilu bersikap netral dan professional juga masyarakat pemegang kedaulatan itu ikut campur tangan dalam mensukseskanya, harapnya.
“Deklarasi yang telah diikrarkan bersama-sama, dengan kebulatan tekad menyatakan anti hoaks, SARA serta ujaran kebencian sudah diikrarkan, mendukung Pemilukada damai, Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu,” ujar Aluminum Lubis.
Reporter : tolhas pasaribu
 |
"Penyelenggaraan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif bersama masyarakat kali kedua diadakan, diharapkan media sosialisasi ini dapat dimanfaatkan maksimal, agar dapat menghasilkan Pemilu damai serta berkeadilan pasca dilakukannya Desember tahun lalu,” ujar Kepala Sekretariat Panwaslih Salapian Nazaruddin, saat membuka acara tersebut, Senin (16/4).
Kapolsek Salpian AKP M. Surbakti dalam paparannya mengatakan, Dasar penyelenggaraan sosialisasi berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, PP No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, berikut PP No. 80 Tahun 2012 tentang Organisasi tugas pokok dan fungsi, wewenang dan tata kerja Sekretariat Jenderal Bawaslu Provinsi, Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota.
“Selanjutnya peran media, baik itu media elektronik, media cetak, media online, media sosial sangat dibutuhkan juga untuk pengawasan pelaksanaan pemilu damai, serta juga diharapkan peran masyarakat untuk melaporkan apabila adanya pelanggaran pada saat pelaksanaan kampanye maupun pelaksanaan pilkada Bupati/wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, Gubernur/Wakil Gubernur,” ujar AKP M. Surbakti.
Dikatakan kemudian, kepada awak media diharapkan juga agar memperhatikan dalam penyampaian suatu berita, janganlah membuat berita hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan dan konflik.
Camat Salpian Sinar juga menghimbau kepada masyarakat yang belum membuat e-KTP agar segera melakukan perekaman ke kantor Camat maupun kepada petugas yang melakukan perekaman di kantor-kantor desa, karena untuk kecamatan Salapian sekitar 200 jiwa lagi yang belum melakukan perekaman KTP.
Dalam pemaparannya Ketua Panwascam Salapian Alimudin Lubis menyebutkan keterbatasan personil pengawas yang tersebar disetiap titik desa atau kelurahan masih belum mencukupi, dalam sosialisasi ini sangat diharapkan semua unsur Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dapat membantu kesuksesan penyelenggaraan Pemilukada serentak yang tinggal menunggu hitungan hari saja.
"Kondisi psikologis masyarakat yang apatis terhadap pendataan ulang masih terus berjalan, kiranya melalui corong para tokoh-tokoh disini dapat mengubah data selanjutnya, mengajak serta menghimbau, apalagi apatisme dan ketiadaan harapan untuk masa depan bangsa, mengikut sertakan semua penduduk yang berada dimasing-masing wilayah dapat dijemput, tidak ada lagi tertinggal pendataannya hingga batas waktu yang ditentukan,” harap Alimudin Lubis.
Dikatakan lebih lanjut, ada empat cara memilih cerdas dan berkwalitas, diantaranya kenali calonnya, ketahui visi dan misinya dan programnya, ketiga pastikan pilihannya serta keempat awasi kinerjanya kelak.
Sosialisasi tersebut diharapkan dapat mendorong meminimalisir terjadinya kehilangan hak politik diwilayah masing -masing desa atau kelurahan, karena sambungnya, masih ada sebanyak 200-an orang pemilih pemula yang belum terjemput datanya melalui pendataan e-KTP yang sedang berjalan saat ini, justru diharapkan semua tokoh dapat mengecilkan terjadinya kehilangan hak politik didalam masyarakat kita.
“Menyadarkan masyarakat kita sebagai pemangku kelentingan utama dalam pemilu serta melaksanakan haknya sebagai pemegang kedaulatan di NKRI wajib disalurkan," harapnya.
Pemilu demokratis secara pragmatis dapat terwujud jika semua kontestan memiliki sikap siap menang, siap kalah, legowo menerima hasil, seterusnya penyelenggara pemilu dari KPU hingga pengawas pemilu bersikap netral dan professional juga masyarakat pemegang kedaulatan itu ikut campur tangan dalam mensukseskanya, harapnya.
 |
“Deklarasi yang telah diikrarkan bersama-sama, dengan kebulatan tekad menyatakan anti hoaks, SARA serta ujaran kebencian sudah diikrarkan, mendukung Pemilukada damai, Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu,” ujar Aluminum Lubis.
Reporter : tolhas pasaribu
:
comment 0 komentar
more_vert