MITRAPOL.com – Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan, Holtukultura dan Perkebunan Propinsi Sumatera Barat serta Badan Wilayah Sungai Batang Hari V (BWS V) Wilayah Provinsi Sumatera Barat, Rabu (11/04/18) mengadakan rapat kerja sekaligus sosialisasi dengan masyarakat petani sawah dan petani kelapa sawit, yang di adakan di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat.
Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan jajaran Kodim 0310/SS Kab. Sijunjung serta Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Nagari, Kabupaten Dharmasraya. Sumatera Barat.
Pada pidato sambutan sekaligus membuka acara rapat kerja dan sosialisasi tersebut Kepala Dinas Pertanian Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat Darisman, S. Si. MM juga menyampaikan bahwasanya Dharmasraya pada tahun 2018 mendapatkan 2 alokasi kegiatan yang sangat berpengaruh besar terhadap produksi pertanian di Kabupaten Dharmasraya jangka pendek serta jangka panjang.
“Jangka pendek barang kali berpengaruh negatif meskipun kecil dan pengaruh jangka panjangnya sangat positif untuk perekonomian jangka panjang itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa 2 agenda kegiatan tersebut adalah suatu rencana pengeringan irigasi di batang hari baik saluran primer maupun saluran sekunder yang dilakukan oleh BWSS V Sumatera Barat dan agenda ke-2 adalah alokasi anggaran untuk dana peremajaan kelapa sawit dengan dana sebesar RP. 50 Milyar atau target dana peremajaan kelapa sawit seluas kurang lebih 2000 Ha., di mana nantinya petani kelapa sawit akan dibantu bantuan dana cuma-cuma RP. 25 juta/Ha.
Serta kegiatan pengeringan irigasi maupun peremajaan sawit tentunya secara jangka pendek berpengaruh sedikit banyaknya terhadap produksi padi maupun produksi kelapa sawit, tetapi jangka panjang jelas saluran-saluran irigasi yang sudah bocor atau rusak dapat di perbaiki, sehingga kebutuhan air buat pertanian tidak terkendala lagi, di mana selama ini sering masyarakat mengeluh ketekoran air di hilir saluran irigasi terutama daerah Kec. Tiumang dan Kec. Koto. Salak, Kab. Dharmasraya.
Begitu juga dengan peremajaan kelapa sawit yang jangka pendeknya masyarakat tidak bisa lagi bisa menikmati hasil kelapa sawitnya, karena harus di tebang guna peremajaan tetapi jangka panjang petani kelapa sawit akan mendapatkan kebun baru dengan bibit yang bersertifikasi dan bantuan untuk peremajaan tersebut diberikan cuma-cuma bukan pinjaman di cicil atau berbentuk hutang oleh masyarakat kita.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Propinsi Sumateta Barat pada kesempatan ini menyampaikan bahwa Kab. Dharmasraya sebagai daerah unggulan sentra perkebunan di Sumatera Barat tentunya akan menjadi pilihan pertama mendapat alokasi kegiatan sektor perkebunan tersebut baik dalam kegiatan peremajaan karet maupun peremajaan kelapa sawit.
Alek salah seorang petani dari Koto Baru sangat menyambut baik kegiatan peremajaan di Kabupaten Dharmasraya, disamping dibantu penuh tanpa oleh pemerintah dan tidak di bebankan hutang juga akan dikerjakan oleh tim profesional yang di tunjuk pemerintah.
”Saya sangat salut dan bangga dengan Pemda Dharmasraya yang mampu mengambil dana pusat buat peremajaan di Kabupaten. Dharmasraya Rp. 50 Miliar tersebut, masyarakat selama ini sangat ingin meremajakan perkebunan kami yang sudah tua tetapi kami tidak punya uang buat biaya pengolahan tanah dan pembelian bibit.
Senada dengan Alex, Sularno salah seorang petani sawah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah melibatkan petani dalam penentuan kapan pengeringan irigasi batang hari, karena yang akan menerima dampak pengeringan irigasi ini adalah petani.
Sularso juga memberi apresiasi pada BWSS V serta Pemda Kab. Dharmasraya yang terus menerus memperbaiki saluran irigasi Batang Hari yang menjadi urat nadi pertanian di Kabupaten Dharmasraya.
Reporter : efrizal
:
comment 0 komentar
more_vert