MITRAPOL.com - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Kendari, berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gadung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/4/2018).
![]() |
Puluhan mahasiswa yang mengatas namakan dari gerakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), mereka menuntut kepada pemerintah dan anggota DPRD Provinsi, terkait dampak kenaikan BBM, yang paling besar dirasakan oleh rakyat kecil, ketika BBM naik, maka inflasi ikut naik, yang akan dirasakan masyarakat.
Dan harga-harga kebutuhan pokok akan ikut naik, dan rakyat kecil atau yang kurang mampu, akan secara berlahan akan terjepit dalam perkonomian yang saat ini, mencapai 26,58 juta jiwa tingkat konsumsi rakyat miskin akan bertambah.
Maka akan terjadi imbas rakyat, terhadap kenaikan BBM bahan bakar minyak, siklus tahunan harga kebutuhan pokok akan naik, dan ini semakin menguras jutaan rakyat miskin Indonesia
Mereka melakukan aksi, Senin (2/4/2018) yang bertempat dikantor DPRD Provinsi. Dan akhirnya mereka diterima anggota DPRD Sultra, diruangannya.
Anggota DPRD Sultra mengatakan aspirasi kalian kami akan meminta untuk kita bahas ditingkat pimpinan di internal DPRD, hasil aspirasi kalian. "Mengenai kelangkaan BBM di Sultra, kami akan ada langka-langka dan kami akan melakukan pengawasan terhadap kelakaan BBM di Sultra," ungkap Sukarman.
Sementara salah satu pedemo dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menyatakan sikap yakni : Menuntut pemerintah agar ada upaya untuk mengembalikan kewenangan harga BBM kepada pemerintah, Menolak kenaikan harga BBM yang mencekik dan menyesarakan rakyat, Menuntut pemerintah agar BBM subsidi selalu tersedia tiap tiap SPBU untuk rakyat kurang mampu, dan pemerintah harus menjelaskan kepada rakyat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan harga.
Reporter : usman
Editor : sugeng
Editor : sugeng
:
comment 0 komentar
more_vert