MITRAPOL.com – Puluhan massa yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Pemerhati Buruh Sulawesi Tenggara mengeruduk Kantor Dinas Nakertrans Provinsi Sulawesi Tenggara, terkait dengan membludaknya Tenaga Kerja Asing atau yang disebut TKA.
Lagi Adeni Korlap Aksi mengatakan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah.
“Daerah Sultra sebagai daerah otonomi, yang memiliki SDA yang sangat melimpah dan bagaimana mengelola kekayaan itu sehingga meningkatkan pembangunan yang dapat mensejaterakan ekonomi rakyat banyak,” katanya.
Dikatakan lebih lanjut, kami melihat dari kacamata kami, potensi untuk masyarakat lokal yang ada di Sultra akan memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesempatan kerja, sehingga mampu menipis angka penganguran utamanya di Sultra."Tetapi kami melihat kenyataan dan realita dilapangan khususnya di Sulawesi Tenggara yang terjadi malah banyak Tenaga Kerja Asing yang membanjiri daerah Sultra saat ini,” tukasnya.
Ini dinilai dapat menghalangi masyarakat lokal, yang akan mendapatkan kesempatan kerja banyak terdapat Tenaga Kerja Asing utamanya di PT. DVNI Morosi Kabupaten Konawe yang tanpa ada keahlian dalam bekerja. “Bahkan mereka merupakan tenaga kerja asing yang tidak terdaftar atau ilegal dalam kahadiran mereka disini banyak buruh kasar,” tambahnya.
Banyak gejolak di dua perusahaan yaitu PT. VDNI dan PT. IMIP yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti apakah TKA, tersebut legal atau ilegal karena berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan. Ada beberapa TKA yang bekerja diperusahaan tersebut hanya mengunakan visa kunjungan dan ini akan mengakibatkan pekerja lokal yang akan di PHK secara sepihak dan ini menyebabkan adanya tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Mereka berorasi di kantor Dinas Nakertrans Provinsi, selama 15 menit dan akhirnya mereka ditemui oleh Kadis Nakertrans Provinsi Saemu Alwi didepan kantor dinas nakertrans.
Dihadapan para pengunjuk rasa, Kadis Nakertrans Provinsi mengatakan ini masalah orang asing bisa tanya langsung ke Dinas Imigrasi. “Kalau masalah tenaga kerja memang di Sultra data yang kami pegang TKA itu ada ribuan orang, makanya marilah kita sama-sama pantau kedatangan orang asing itu di Sultra,” pintanya.
Reporter : usman
![]() |
Lagi Adeni Korlap Aksi mengatakan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah.
“Daerah Sultra sebagai daerah otonomi, yang memiliki SDA yang sangat melimpah dan bagaimana mengelola kekayaan itu sehingga meningkatkan pembangunan yang dapat mensejaterakan ekonomi rakyat banyak,” katanya.
Dikatakan lebih lanjut, kami melihat dari kacamata kami, potensi untuk masyarakat lokal yang ada di Sultra akan memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesempatan kerja, sehingga mampu menipis angka penganguran utamanya di Sultra."Tetapi kami melihat kenyataan dan realita dilapangan khususnya di Sulawesi Tenggara yang terjadi malah banyak Tenaga Kerja Asing yang membanjiri daerah Sultra saat ini,” tukasnya.
Ini dinilai dapat menghalangi masyarakat lokal, yang akan mendapatkan kesempatan kerja banyak terdapat Tenaga Kerja Asing utamanya di PT. DVNI Morosi Kabupaten Konawe yang tanpa ada keahlian dalam bekerja. “Bahkan mereka merupakan tenaga kerja asing yang tidak terdaftar atau ilegal dalam kahadiran mereka disini banyak buruh kasar,” tambahnya.
Banyak gejolak di dua perusahaan yaitu PT. VDNI dan PT. IMIP yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti apakah TKA, tersebut legal atau ilegal karena berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan. Ada beberapa TKA yang bekerja diperusahaan tersebut hanya mengunakan visa kunjungan dan ini akan mengakibatkan pekerja lokal yang akan di PHK secara sepihak dan ini menyebabkan adanya tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Mereka berorasi di kantor Dinas Nakertrans Provinsi, selama 15 menit dan akhirnya mereka ditemui oleh Kadis Nakertrans Provinsi Saemu Alwi didepan kantor dinas nakertrans.
![]() |
Dihadapan para pengunjuk rasa, Kadis Nakertrans Provinsi mengatakan ini masalah orang asing bisa tanya langsung ke Dinas Imigrasi. “Kalau masalah tenaga kerja memang di Sultra data yang kami pegang TKA itu ada ribuan orang, makanya marilah kita sama-sama pantau kedatangan orang asing itu di Sultra,” pintanya.
Reporter : usman
:
comment 0 komentar
more_vert