MITRAPOL.com - Organisasi Ulama dan Umat Islam serta tim bantuan hukum IB HRS mengklarifikasi perihal pencalegan Kapitra dan partai PDIP tentang dirinya Bye-bye Kapitra. Kamis (18/7/2018).
Dimana sebenarnya Kapitra sudah bukan anggota GNPF Ulama sejak sekitar 4 bulan yang lalu serta tidak lagi tercatat ikut dalam tim pengacara HRS. Hanya dirinya masih suka mengatas namakan anggota tim GNPF Ulama dan selaku kuasa hukum IB HRS yang sudah tidak berlaku lagi.
Akan tetapi pihak - pihak yang memusuhi perjuangan ulama, walau sudah tahu tentang keanggotaannya, tidak memperdulikan kebenaran tentang keanggotaannya yang sudah tidak berlaku lagi ( telah dicopot ).
Adapun sementara perihal klarifikasi Kapitra tentang dirinya masih menghendaki IB HRS untuk calon presiden, maka itu menambah daftar kebohongan atau kelicikannya. Karena dirinya memasang serta mempublikasikan diri sebagai "For Presiden RI", juga menjawab pertanyaan Kapitra yang dilontarkan kepada publik melalui pers perihal dirinya benar menjadi anggota PDIP untuk itu apakah dianggap berkhianat ?
Maka jawabannya adalah Para ulama telah menginstruksikan untuk menjauhi dan memutus hubungan dengan partai-partai ( Nasdem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, PKB dll ) pendukung penista agama. Termasuk tentunya " menenggelamkan " suara PDIP dalam artian simpatisan konstituen dihimbau oleh para ulama untuk bekerja keras mengalahkan partai-partai pembela penista agama di pemilu caleg - caleg di seluruh Indonesia diantaranya partai yang diusungnya saat ini, yakni PDIP dengan cara atau sesuai norma-norma hukum yang berlaku di negeri ini ( tidak melanggar UU . Pemilu ), namun yang terjadi sebaliknya, dan itu dilakukan oleh seorang Kapitra yang mana merupakan seorang yang pernah dekat dan menjadi bagian dari pergerakan bersama para ulama (GNPF Ulama). Atas kejadian itu tentu kita bisa nilai sendiri sifat KHIANAT kah hal tersebut?
Khianat adalah salah satu dari beberapa yang dicirikan rosul terhadap orang munafik. Dan Pengkhianat adalah orang yang melakukannya (sifat dan tindakan khianat) itu. Jadi kesimpulannya apakah Kapitra Pengkhianat?apakah Kapitra munafik?silahkan dinilai masing-masing, toh selama ada dia (red: Kapitra) pun tidak memberi pengaruh besar terhadap perjuangan dan pergerakan ulama yang telah berjalan. Ujar Soni putra,SH.
Reporter : desi
:
comment 0 komentar
more_vert