MITRAPOL.com - Berawal dari keprihatinan seorang warganet melalui akun media sosialnya yang disebar, dimana dikatakan bahwa seorang bayi berumur 2,5 tahun menderita penyakit dan harus dirawat di RS di wilayah Semarang Jawa Tengah.
Tak pelak, hal itu mengundang rasa iba para relawan yang ingin membantunya. Diketahui balita tersebut bernama Muhammad Abdul Basit anak Muh. Lasin dan Haryanti yang beralamat di Sampit, Demak Jawa Tengah.
Muhammad Abdul Basit (2,5) dimana dirinya dirawat sejak lahir di RS dikarenakan keracunan air ketuban yang mengakibatkan kelainan syaraf (mata tidak bisa berkedip), pengecilan otak, jantung bocor dan infeksi paru berat dengan diagnosa : strofi cerebri, pneumonia berat, anemia berat, sepsis berat, laringornalasia, broncopneumonia displasi.
Dijelaskan dalam akun Adhy gamegame bahwa Muhammad Abdul Basit pertama kali dirawat di salah satu RS di Semarang, dimana saat BPJS belum jadi dan ternyata orangtua Muhammad Abdul Basit masih mempunyai tunggakan Rp 70 juta.
Dan di rumah sakit kedua sepertinya dokter sudah angkat tangan dikarenakan virus dan bakteri sudah menyebar. Saat ini sudah berada di rumah dengan kondisi yang masih sama, lendir masih keluar dari hidung dan mulut setiap saat yang dapat mengganggu pernapasan.
“Di rumah dengan perawatan yang hanya mengandalkan oksigen dan penyedot lendir (jika oksigen dilepas, badan langsung membiru) padahal harusnya anak masih dalam perawatan rumah sakit,” kata akun Adhy gamegame.
Akun tersebut juga memohon bantuan kepada pihak pemerintah untuk solusi terbaik bagi kelanjutan pengobatan dan keringanan biaya tunggakan RS terdahulu sebesar Rp 70 juta. Karena kondisi ekonomi keluarga sangat minim.
“Bantu do'a dan dukunganya, semoga keluarga ini mendapat kemudahan dan adek ini bisa normal seperti anak pada umumnya,” ulas akun tersebut.
Reporter : znd
![]() |
Muhammad Abdul Basit |
Tak pelak, hal itu mengundang rasa iba para relawan yang ingin membantunya. Diketahui balita tersebut bernama Muhammad Abdul Basit anak Muh. Lasin dan Haryanti yang beralamat di Sampit, Demak Jawa Tengah.
Muhammad Abdul Basit (2,5) dimana dirinya dirawat sejak lahir di RS dikarenakan keracunan air ketuban yang mengakibatkan kelainan syaraf (mata tidak bisa berkedip), pengecilan otak, jantung bocor dan infeksi paru berat dengan diagnosa : strofi cerebri, pneumonia berat, anemia berat, sepsis berat, laringornalasia, broncopneumonia displasi.
Dijelaskan dalam akun Adhy gamegame bahwa Muhammad Abdul Basit pertama kali dirawat di salah satu RS di Semarang, dimana saat BPJS belum jadi dan ternyata orangtua Muhammad Abdul Basit masih mempunyai tunggakan Rp 70 juta.
Dan di rumah sakit kedua sepertinya dokter sudah angkat tangan dikarenakan virus dan bakteri sudah menyebar. Saat ini sudah berada di rumah dengan kondisi yang masih sama, lendir masih keluar dari hidung dan mulut setiap saat yang dapat mengganggu pernapasan.
“Di rumah dengan perawatan yang hanya mengandalkan oksigen dan penyedot lendir (jika oksigen dilepas, badan langsung membiru) padahal harusnya anak masih dalam perawatan rumah sakit,” kata akun Adhy gamegame.
Akun tersebut juga memohon bantuan kepada pihak pemerintah untuk solusi terbaik bagi kelanjutan pengobatan dan keringanan biaya tunggakan RS terdahulu sebesar Rp 70 juta. Karena kondisi ekonomi keluarga sangat minim.
“Bantu do'a dan dukunganya, semoga keluarga ini mendapat kemudahan dan adek ini bisa normal seperti anak pada umumnya,” ulas akun tersebut.
Reporter : znd
:
comment 0 komentar
more_vert