MASIGNCLEANSIMPLE101

Ribuan Wartawan Gelar Aksi Damai Solidaritas Buka Mata Hati Dewan Pers

MITRAPOL.com – Maraknya Kriminalisasi terhadap insan pers membuat ribuan pekerja pers  dari berbagai pelosok tanah air, menggelar aksi damai solidaritas di kantor Dewan Pers Indonesia Jalan Kebun Sirih No. 35-37, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).



Reaksi keras masyarakat pers Indonesia atas maraknya kasus kriminalisasi pers akhir-akhir ini yang berujung tewasnya wartawan media Kemajuan Rakyat almarhum Muhammad Yusuf, melahirkan semangat perlawanan dari insan pers di seluruh penjuru Nusantara.

Realisasi solidaritas pers itu diwujudkan dalam gerakan aksi spontanitas yang diberi label "Tolak  Kriminalisasi Pers Indonesia".

“Salah satunya, aksi ini digelar atas tewasnya ‘Wartawan Sinar Pagi Baru’ atas nama Muhammad Yusuf di Lapas Kelas 11B Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada 10 Juni 2018 lalu,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke.

Wilson mengatakan aksi damai Solidaritas Jurnalis yang digelar hari ini diikuti ribuan wartawan yang tergabung dalam puluhan organisasi pers di tanah air. Aksi damai solidaritas Jurnalis ini akan berlangsung di dua tempat.

“Aksi Solidaritas Jurnalis ini berlangsung didua tempat yaitu mulai pukul. 08 : 00 - 10 : 00 Wib, aksi digelar di Gedung Dewan Pers Lantai II Kebun Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat yang kemudian pada pukul 10 : 00 – 14 : 00 Wib aksi kembali dilanjutkan di PN Jakarta Pusat Jalan Blugur Raya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat,” terang Wilson.

Dalam Aksi damai solidaritas jurnalis, para peserta aksi mengelar aksinya dengan menutup mulut (dilakban) dan pembacaan tuntutan serta tabur bunga sebagai duka cita atas kematian wartawan Sinar Pagi Baru atas nama Muhammad Yusuf.



“Dalam aksi ini para peserta ikut dikoordinir oleh Feri Rusiono selaku koordinator lapangan. Para peserta juga ikut membawa alat peraga seperti Keranda Mayat, Papan Bunga, Spanduk, Bendera Merah Putih dan Bendera Organisasi Pers serta alat pengeras suara,” demikian terang Wilson.

Reporter : sugeng
:
Unknown