MITRAPOL.com, Sumsel - Beredarnya berita tentang adanya dugaan penganiayaan yang di lakukan oleh oknum Perwira Menengah (Pamen) Mabes Polri, dalam konferensi pers di Hotel Clasie Palebang. Sabtu(01/09/2018). Disampaikan Penasehan Hukumnya Mr. Soki SH.MH, pihak Pamen menyangkal hal itu.
Menurut Soki, HN dilaporkan oleh Ade Okta Saputra dengan beberapa pasal pada (31/08) kemarin, terkait dugaan adanya penganiayaan, pencurian, penculikan, serta kekerasan bahkan mengeluarkan tembakan, semua itu tidak benar.
"Tidak ada pencurian mobil karena mobil diamankan di Polresta palembang," ujar Soki.
Dikatakan Soki, permasalahan tersebut tidak ada kaitannya dengan instansi, melainkan permasalahan tersebut sifatnya individu. Dimana sebelumnya H. Ade Okta saputra sudah dilaporkan ke Polresta Palembang dengan kasus penipuan, namun, entah mengapa pihak Ade melaporkan HN ke Polda Sumsel.
"itu urusan pribadi, tidak seharusnya membawa instansi, karena dulu HN bekerja sama jual beli karet mentah, dengan catatan keuntungan dibagi dua, tetapi HN hanya menerima chek dari istrinya Ade, saat HN akan mencairkan cek tersebut ternyata ceknya kosong, ini permasalahan pribadi,"kata soki.
Tak hanya itu. Soki menambahkan, HN berada di Palembang bukanlah untuk menculik Ade melainkan dirinya dari Mabes hijra Ke Palembang sedang bertugas dalam rangka Asian Games yang sedang berlangsung di Palembang.
"HN itu dari beberapa bulan yang lalu sudah ada di Palembang, dari persiapan Asian Games beliau sudah ada di Palembang, justru Ade sudah dilaporkan ke Polresta," cetus soki.
Antoni SH. sebagai keluarga HN yang berada ditempat kejadian memaparkan, jika pada malam itu mereka usai makan malam, lalu berkeliling kota Palembang dan tiba-tiba melihat mobil Ade yang sedang parkir, lalu HN menghampiri Ade dengan tujuan membawa Ade Ke polresta Palembang.
"Kita ngajak ngobrol baik-baik, Ade pun dengan biasa saja masuk kemobil, tetapi sesampai disimpang tiga posisi kan ada mobil yang mau keluar kita kan menunggu, jadi saat itulah Ade melompat dari pintu sebelah kiri," ujar Anton.
Anton menambahkan, kalaupun ada letusan tembakan itu bukan dari HN, melainkan ada anggota Polsek Sako yang sedang berpatroli, karena ada yang bereteriak maling, makanya anggota sempat memberikan tembakan peringatan.
"Ade setelah melompat dari mobil diamankan oleh masyarakat, lalu di larikan oleh istrinya. Sebenarnya tidak ada kekerasan disana, bahkan istri Ade sempat bicara kepada HN. “om sudah om, nanti kami bayar uangnya” padahal HN hampir ditabrak, pada dasarnya kita membawa mereka untuk ke Polresta. mobilnya pun sekarang ada di Polresta,"kata Anton.
Diketahui, Berdasarkan LPb/1260/VI/2018/sumsel/Spkt Polresta Palembang tanggal 21 Juni 2018, Des Ariani Istri Nikson sudah melapor ke Polresta Palembang dengan kasus penggelapan dan penipuan.
Reporter : adri
Menurut Soki, HN dilaporkan oleh Ade Okta Saputra dengan beberapa pasal pada (31/08) kemarin, terkait dugaan adanya penganiayaan, pencurian, penculikan, serta kekerasan bahkan mengeluarkan tembakan, semua itu tidak benar.
"Tidak ada pencurian mobil karena mobil diamankan di Polresta palembang," ujar Soki.
Dikatakan Soki, permasalahan tersebut tidak ada kaitannya dengan instansi, melainkan permasalahan tersebut sifatnya individu. Dimana sebelumnya H. Ade Okta saputra sudah dilaporkan ke Polresta Palembang dengan kasus penipuan, namun, entah mengapa pihak Ade melaporkan HN ke Polda Sumsel.
"itu urusan pribadi, tidak seharusnya membawa instansi, karena dulu HN bekerja sama jual beli karet mentah, dengan catatan keuntungan dibagi dua, tetapi HN hanya menerima chek dari istrinya Ade, saat HN akan mencairkan cek tersebut ternyata ceknya kosong, ini permasalahan pribadi,"kata soki.
Tak hanya itu. Soki menambahkan, HN berada di Palembang bukanlah untuk menculik Ade melainkan dirinya dari Mabes hijra Ke Palembang sedang bertugas dalam rangka Asian Games yang sedang berlangsung di Palembang.
"HN itu dari beberapa bulan yang lalu sudah ada di Palembang, dari persiapan Asian Games beliau sudah ada di Palembang, justru Ade sudah dilaporkan ke Polresta," cetus soki.
Antoni SH. sebagai keluarga HN yang berada ditempat kejadian memaparkan, jika pada malam itu mereka usai makan malam, lalu berkeliling kota Palembang dan tiba-tiba melihat mobil Ade yang sedang parkir, lalu HN menghampiri Ade dengan tujuan membawa Ade Ke polresta Palembang.
"Kita ngajak ngobrol baik-baik, Ade pun dengan biasa saja masuk kemobil, tetapi sesampai disimpang tiga posisi kan ada mobil yang mau keluar kita kan menunggu, jadi saat itulah Ade melompat dari pintu sebelah kiri," ujar Anton.
Anton menambahkan, kalaupun ada letusan tembakan itu bukan dari HN, melainkan ada anggota Polsek Sako yang sedang berpatroli, karena ada yang bereteriak maling, makanya anggota sempat memberikan tembakan peringatan.
"Ade setelah melompat dari mobil diamankan oleh masyarakat, lalu di larikan oleh istrinya. Sebenarnya tidak ada kekerasan disana, bahkan istri Ade sempat bicara kepada HN. “om sudah om, nanti kami bayar uangnya” padahal HN hampir ditabrak, pada dasarnya kita membawa mereka untuk ke Polresta. mobilnya pun sekarang ada di Polresta,"kata Anton.
Diketahui, Berdasarkan LPb/1260/VI/2018/sumsel/Spkt Polresta Palembang tanggal 21 Juni 2018, Des Ariani Istri Nikson sudah melapor ke Polresta Palembang dengan kasus penggelapan dan penipuan.
Reporter : adri
:
comment 0 komentar
more_vert