MASIGNCLEANSIMPLE101

Mengupas Sejarah Ki Pelen Ujung Kulon Banten dan Presiden RI Pertama

MITRAPOL.com – Sudah tidak asing lagi ditelinga nama Ki Pelen untuk kawasan Banten Ujung Kulon dari jaman pejuang kemerdekaan sampai sekarang yang terkenal para tokoh sakti atau jawara tempo dulu sebagai pejuang penjaga NKRI dan sekaligus sahabat dan Guru dari Almarhum presiden RI pertama Ir Soekarno, kipelen walau sudah wafat, masih banyak saja peziarah dari Banten maupun dari luar Banten.


Sejak dari tahun 1950, konon ki Pelen atau ada yang menyebut Buyut Pelen sering terlihat berduaan bersama Soekarno mengobrol di pematang sawah pada masa hidupnya di Desa paling ujung di Pulau Jawa bagian Barat tersebut, sering terlihat oleh penduduk setempat Ki Pelen mencangkul di sawah berduaan bersama Soekarno tanpa dikawal oleh para ajudannya.


Menurut cerita Abah Jemi Sukarca Cucu Kipelen,"Ketika saat itu Kipelen dan presiden Indonesia pertama sedang berduaan sudah menjadi suatu pemandangan yang biasa bagi penduduk Cikawung Sebrang Ujung Kulon, hal ini dibenarkan oleh Abah Jami Sukarca,"Jelasnya.

Masih kata Abah Jemi. “Dulu mah Soekarno sering kesini cari Aki Pelen, kalau Aki Pelen lagi disawah Soekarno suka nyamperin ke sawah, Rupanya Ki Pelen ini bukan orang sembarangan dan ternyata dia adalah seorang sakti bijak bestari yang mempunyai daya linuih tinggi pada jaman dulu untuk daerah bilangan Banten Kulon.


Dijaman setelah kemerdekaan Soekarno suka bertukar pikiran dengan beberapa tokoh kemerdekaan di jaman dulu untuk menanggulangi bahaya laten pemberontakan, setelah agresi Militer Belanda satu dan dua.

Masih hal yang sama, "bermula ketika Soekarno sedang menjelajah berduaan dengan hanya ditemani oleh salah seorang kawan seperjuangannya kala itu yang tengah kesasar jalan berputar putar terus diwilayah hutan belantara Ujung Kulon.


Kala itu Ki Pelen yang merupakan sebuah Kuncen Ujung Kulon tidak disengja bertemu dengan kedua tokoh Negara yang sedang kesasar, ternyata disaat itu Presiden pertama sedang menempuh perjalanan kearah Goa Shangyang Sira, tempat pertapaan Prabu Taji Malela,"imbuhnya.

Sejak pertemuan yang berjodoh itu rupanya sangat berkesan dihati Presiden Soekarno pada waktu itu, dan ahkirnya berlanjutlah hubungan ke dua insan manusia ciptaan tuhan terjadilah akhirnya sebagai guru dan murid, kemudian saat itu Soekarno rajin datang untuk sekedar bertanya hal - hal kehidupan maupun sekedar bertukar pikiran dalam menjaga keutuhan NKRI yang masih rawan dengan rongrongan pemberontak ataupun perebutan kekuasaan yang ingin mengganti ideologi Indonesia yang sakti yaitu Pancasila.

Konon Ketika saat itu Soekarno berguru kepada Ki Pelen seorang orang yang bijak dan tidak sombong rendah hati yang mempunyai ilmu sakti mandraguna sering disebut atau dinamai ilmu Batara Karang.

Ki Pelen suka memberikan ilmu dan pegangan atau yang sering dibilang orang Jimat kepada Soekarno kala itu, yang memang pada jaman perang dan sesudah kemerdekaan tersebut masih sangat dibutuhkan benda - benda sakti seperti itu.

Karena dia tau sekali pentingnya nyawa seorang Soekarno pada jaman itu bagi Indonesia yang baru beberapa tahun saja merdeka, yang mana negara tidak boleh kehilangan kepala negara semenitpun.

Negara disaat dahuku karena lagi perebutan kekuasaan yang ahkirnya nyawa rakyat tidak berdosa menjadi korban karena perebutan kekuasaan, kalau sang kepala Negara tewas pada waktu itu sangat berbahaya.

Atas dasar itulah Soekarno suka dilengkapi oleh Ki Pelen baik dari ilmu batin, kanuragan maupun mustika bertuah anti tembak anti cukur untuk menjaga keselamatan jiwa seorang pimpinan demi Negara kala itu yang sangat rawan dibunuh,"ujarnya.

Fakta sejarah pun sudah membeberkan banyaknya percobaan pembunuhan kepada Presiden Pertama dan Soekarno pernah diberikan batu berbentuk mirip tubuh Manusia seperti Arca dengan tinggi 6 cm
dan sebuah benda berwarna kuning berupa besi sepanjang 2 cm yang konon katanya Anti Cukur atau Anti Tembak jelas Karca anak kandung Ki Pelen yang sekarang menjadi ketua adat di Cikawung Sebrang Ujung Kulon yang rumahnya didiami rombongan wartawan menginap.

Masih cerita Karca,
"Dahulu kala ada peristiwa penembakan di mesjid pada waktu Soekarno bersembahyang, tapi ternyata pistol yang ditembakan jarak 2 meter pelurunya hanya melukai ajudannya Soekarno yang duduk disebelah soekarno,tanpa melukai Soekarno sedikitpun, padadahal percobaan pembunuhan tersebut tanpa halangan tembak sama sekali.disinyalir Soekarno dulu selalu membawa beberapa jimat dari para gurunya yang berupa Anti Tembak dan Anti Cukur, dan mempunyai segudang ilmu kanuragan yang mumpuni.

Oleh karena itu Soekarno selalu selamat dari beberapa percobaan pembunuhan, Alhamdulillah Allah SWt selelu melindungi dan memberi keselamatan bagi soekarno.



(Muklis)
:
Unknown