MITRAPOL.com - Komjen Pol (Purn) Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc menghadiri acara silaturahmi dan Deklarasi Relawan Susno Duadji se- Sumatera Selatan, Kamis (22/9). Dalam acara tersebut Susno menyampaikan kepada awak media bahwa tujuan kedatangannya dalam acara untuk menjelaskan tujuan yang paling penting dari Deklarasi Muara Enim adalah ; pertama bukan Susno mau untuk mencalonkan diri dalam Pilgub Sumsel 2018, bukan juga Susno Duadji menjadi Gubernur Sumsel. Dan kedua hal itu tidak penting dan bukan menjadi prioritas utama tujuan dari pada deklarasi Muara Enim tadi.
![]() |
Relawan Susno Duadji yang akan mengusung Susno Duadji agar maju di Pilgub Sumsel, Kamis (22/9). |
“Yang lebih utama adalah ; Terjadinya perubahan sikap dan mental seluruh komponen warga Sumsel, Calon Kepala Daerah/Wakil, Parpol, Penyelenggara Pemilu, Pengawas Pemilu, Aparat Penegak Hukum, Tokoh Masyarakat, dan Pemilih/Masyarakat Sumsel,” kata Susno.
Perubahan nya adalah ; Agar semua komponen bertekad untuk menjadikan Pilkada Sumsel clear dan clean tidak ada money politik, tidak ada politik transaksional, tidak ada uang perahu, tidak ada uang mahar, dan tidak ada uang pendaftaran, tidak ada black capaign, dan bersaing dalam program.
Dijelaskan Susno, Parpol harus proaktif mencari figur dan mencalonkan, bukan parpol bersikap pasif minta dipinang oleh bakal calon sehingga rawan politik transaksional. Aparat penegak hukum khususnya KPK harus tegas dan berani menangkap para pelaku money politik dan politik transaksional.
Saat disinggung awak media mengenai siapa yang akan menjadi Gubernur Sumsel ?. “Tidak harus Susno Duadji, kita pilih calon yang sesuai dengan aspirasi Masyarakat Sumsel, jadi jangan mengarah pada figur atau person untuk menduduki jabatan gubernur, tapi lebih diutamakan agar mekanisme dan pelaksanan Pilkada di Sumsel is clear and clean,” imbuhnya.
Dia berharap agar menjauhkan politik high cost, karena kalau Pilkada high cost bagi calon maka cenderung akan menjadi Kepala Daerah yang korup. Kita harus waspadai dan beri tanda kalau ada calon yang kebelet mau jadi gubernur dengan cara mengiklankan diri untuk minta dipilih, menghabiskan biaya banyak sekali untuk alat peraga kampanye, menghabiskan uang banyak untuk memberi sesuatu pemberian kepada masyarakat dengan tujuan agar dirinya dipilih menjadi gubernur, maka calon seperti ini adalah gambaran calon yang patut diwaspadai karena ada maunya "Ada Batu Dibalik Udang".
Tapi untunglah di Sumsel gak ada yang seperti ini, kejadian ini di luar sana, kata Susno. Dia juga menambahkan bahwa bakal calon harus berani menangkap dan melampirkan kepada KPK, Polri, Kejaksaan kalau ada Parpol yang meminta uang untuk syarat dukungan atau syarat mengusung calon.
“Rakyat juga harus berani menangkap dan menyerahkan kepada aparat apabila ada bakal calon atau calon gubernur yang menjanjikan atau memberi uang atau benda atau hadiah atau pemberian lainnya dengan tujuan agar dia dipilih, jangan takut, rakyat wajib untuk menangkap pelaku kejahatan yang tertangkap tangan.” terangnya.
Demikian juga aparat, lanjutnya, penyelenggara Pemilu dan aparat penegak hukum harus berani menindak kalau melihat atau mengehatui ada kejahatan pemilu yang dia ketahui, jangan diam saja.
Saat kembali di singgung soal apakah Susno bersedia di calonkan menjadi Cagub Sumsel. “Belum terpikir, dan waktu pemilu masih lama, serta saya tidak punya Parpol. Soal saya bersedia di calonkan atau tidak itu bukanlah sesuatu hal yang penting, justru yang menjadi prioritas adalah Pilkada Sumsel berjalan clear dan clean, dan yang menjadi Gubernur tidak harus Susno duadji,” tutupnya kepada awak media. znd
:
comment 0 komentar
more_vert