MASIGNCLEANSIMPLE101

Pekerja Tambang Tertimbun Longsor, PT Satria 81 Abaikan Keluarga Korban

MITRAPOL.com - Tepat pada tanggal 1 Mei 2015, bencana longsor menewaskan 3 orang pekerja tambang PT Satria 81 di daerah Miminitinggi 81 Paniai Papua. Dari ketiga korban tersebut hingga kini 1 korban masih belum ditemukan jasadnya.

Lahan pekerja tambang yang longsor pada saat itu.

Informasi yang berhasil dihimpun mitrapol dari pihak korban yang belum ditemukan jasadnya hingga kini, menjelaskan panjang lebar tentang kejadian 3 orang korban yang tertimbun longsor saat bekerja. Pihak keluarga korban yang bernama Jefri yang hingga kini jasadnya belum di temukan meminta kepada mitrapol untuk menguak kembali peristiwa tersebut.

“Longsor pada tanggal 1 Mei 2015 pada pukul 18.10 WIT, yang menelan korban 3 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran pada saat itu hanya 2 korban meninggal yang ditemukan jasadnya, akan tetapi Jefri, salah seorang dari ketiga korban yang juga ikut tertimbun longsor sampai saat ini belum di temukan, karena tidak ada upaya pencarian yang maksimal dari pihak PT Satria 81,” terang keluarga Jefri kepada mitrapol, Minggu (25/9).

Pihak perusaahan, masih katanya, tidak ada upaya sama sekali untuk menggali atau mencari jasad Jefri dan pada saat kejadian bukan dari perusahaan yang mencari akan tetapi dari swadaya masyarakat sampai dari pihak Keluarga Kerukunan Sangihe meminta bantuan kepada perusahaan lain yang pada saat itu sedang mengerjakan pembangunan Bandara, tapi kami hanya di bantu sampai 4 hari pencarian saja.
Gundukan bekas longsoran ketiga pekerja tambang.
“Karena dengan adanya keterbatasan masyarakat, pencarian pun di hentikan sampai saat ini dan sudah berjalan hingga 1 tahun 3 bulan 25 hari. Kami dari pihak keluarga Jefri merasa kecewa dengan pihak perusahaan PT Satria 81, karena mereka hanya memberikan janji-janji palsu dan pada kenyataannya sampai saat ini tidak ada kejelasannya, padahal Jefri di dalam perusahaan bekerja sebagai mekanik mesin untuk menimba oksigen dan mesin penguras air (dongveng), untuk kebutuhan para pekerja tambang yang sedang bekerja dalam lubang,” paparnya.

Kami berharap besar agar bisa mengungkap kasus ini dan berharap agar pihak perusahaan PT Satria 81 memberikan kompensasi pesangon kepada istri dan anak Jefri korban longsor yang sampai saat ini belum di temukan. Sebab kami seperti mati suri harus mengadu atau melapor kemana tentang peristiwa ini agar pihak perusahaan PT Satria 81 bisa menyelesaikan kewajibannya bukan cuma janji dan harapan palsu," ungkapnya.

“Pihak PT Satria 81, hanya memberikan bantuan sebesar Rp 15 juta untuk biaya konsumsi ibadah duka dan hingga saat ini istri dan anak Jefri di terlantarkan. Masalah ini seolah di anggap selesai oleh PT Satria 81,” tutupnya dengan nada ketus. adi manopo/red
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)