MASIGNCLEANSIMPLE101

Tingkatkan Peran Jurnalistik, Redaksi Mitrapol Adakan Diklat Jurnalis

MITRAPOL.com - Guna memberikan pendalaman tentang Kode Etik Jurnalistik, fungsi dan perananan pers di Indonesia. Redaksi Mitrapol melaksanakan Diklat Jurnalis bagi para wartawannya, yang di selenggarakan di kediaman salah satu Pembina Mitrapol yaitu Irjend Pol (Purn) Putera Astaman Jl. Raya Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016).

(Dari kiri) Mudini moderator, Sabam Leo Batubara, Dadang Rachmat Pemred Mitrapol dan Giri Putra Wapemred, saat acara Diklat Jurnalis, Sabtu (3/9). 

Mitrapol yang sebelumnya bernama Tabloid Purnawirawan Polri yang dipimpin Dadang Rachmat selaku Pemimpin Redaksi dan Giri Putra Wakil Pemimpin Redaksi ingin berkontribusi memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan kontrol sosial kepada khalayak.

“Diklat Jurnalis kepada para wartawan Mitrapol, kami berikan agar Tabloid dan Online Mitrapol bisa memberikan kontribusi besar dalam hal peliputan dan publikasi kepada publik,” terang Dadang Rachmat sebelum sesi Diklat, Sabtu (3/9).

Kami mencoba mendidik, lanjutnya, wartawan kami agar lebih professional dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya dan berharap Tabloid dan Online Mitrapol dapat menyuguhkan pemberitaan sesuai dengan amandemen dari Dewan Pers.

Irjend Pol (Purn) Putera Astaman saat membawakan sambutan.
Senada dengan Dadang Rachmat, Giri Putra Wakil Pemimpin Redaksi mengatakan bahwa Diklat ini diberikan agar wartawan Mitrapol dapat bersaing dengan wartawan lainnya, lebih professional, akurat dan akuntabel dalam mengola sebuah berita.

“Acara ini bisa terselenggara karena kemauan dan tekad rekan-rekan wartawan Mitrapol, juga demi memajukan nama Mitrapol agar bisa lebih diperhitungkan di dunia Jurnalistik,” kata Giri.

Dalam acara Diklat Jurnalis, yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 3 sampai 4 September 2016 mengundang Sabam Leo Batubara sebagai Narasumber. Pria yang akrab di panggil Leo ini merupakan mantan wakil ketua Dewan Pers periode 2007-2010. Leo dikenal vokal dan pada tahun 1999, ia ikut aktif terlibat dalam perumusan UU No. 40/1999 tentang Pers.

 Peserta Diklat Jurnalis
Kegiatan Diklat di buka oleh Irjend Pol (Purn) Putera Astaman selaku Pembina Mitrapol. Dalam sambutannya Putera Astaman mengatakan, Kita semua sebagai keluarga besar Mitrapol harus mensyukuri kepada Tuhan YME yang mana walaupun dalam perjalanannya yang penuh suka maupun duka, keluarga Mitrapol masih terus bersemangat dan tetap solid.

“Dalam dunia media, kita jangan bergerak hanya sekedar-sekedar saja ataupun coba-coba saja, melainkan harus serius dan totalitas karena kedepannya kita akan menghadapi tantangan dan persaingan yang luar biasa besarnya. Kalau kita salah langkah akan tersisih dan terjatuh, maka dari itu hendaknya kita berjuang sesuai dengan kode etik jurnalis yang tidak boleh kita langgar," ujar Putera Astaman.

Sesi foto bersama dengan Sabam Leo Batubara.
Irjend Pol (Purn) Putera Astaman berpesan kepada para jurnalis Mitrapol agar terus bersemangat untuk berjuang mengukir prestasi- prestasi yang cemerlang, supaya Mitrapol tidak kalah bersaing dengan media-media yang ada selama ini. Dalam konteks komunikasi, katanya, supaya maju itu ada 3 hal yaitu yang pertama harus gembira, semangat, dan ceria, kedua itu jangan sombong karena tidak ada tempat bagi siapapun bagi orang-orang yang sombong, dan yang ketiga itu adalah harus profesional.

Pada hari pertama Diklat Jurnalis diisi dengan beberapa pembekalan- pembekalan untuk para jurnalis Mitrapol yang di bawakan oleh beberapa narasumber dari Dewan Pers, Perwakilan TNI/POMAL, dan Perwakilan dari Kepolisian Republik Indonesia.

Sesi pembekalan pertama, diisi atau di bawakan oleh Perwakilan dari TNI/POMAL RI yaitu Serka David CH. Dalam pembekalannya Serka David CH memaparkan bahwa para jurnalis harus saling bersinergi dengan baik kepada Pemerintah, Polri, TNI, dan element masyarakat Indonesia. Mengenai permasalahan liputan di lingkungan TNI, hendaknya wartawan juga harus mengerti kepada SOP TNI karena TNI itu bersifat hirarki yang mana tidak sembarangan memberikan informasi keluar begitu saja, melainkan harus perintah dari atasan.

Jadi wartawan di lapangan harus memahami serta memaklumi akan hal tersebut, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan antara TNI dengan wartawan," terangnya.

Di lanjutkan pada pembekalan kedua yang di bawakan oleh Leo Batubara. Dalam pembekalannya kepada para peserta Ia menjelaskan Media pada saat ini meningkat sangat tajam dan media yang sehat dengan isi sehat bisnis tidak banyak. Sesuai dengan UU No.40/1999 tentang pers, wartawan harus mengerti terlebih dahulu tentang fungsi pers yang terdapat pada pasal 3, yaitu :

Media Informasi yang menerangkan bahwa media itu sebagai informasi kepada masyarakat umum, karena pejuang yang menang adalah pejuang yang menguasai informasi.


Media Pendidikan, informasi-informasi yang telah kita dapatkan, media harus memberitakannya dengan bahasa yang santun dan pemberitaan yang mendidik.

Media Hiburan, Media hendaknya juga jangan terlalu selalu serius memberitakan kasus-kasus yang ada saja, melainkan sekali-kali harus di sertai dengan pemberitaan hiburan seperti joke-joke, dan lainnya.

Media sebagai Kontrol Sosial, Media harus mengontrol terhadap apa saja kegiatan-kegiatan Pemerintah, Polri, TNI, supaya kegiatan- kegiatan tersebut benar terealisasi dengan baik hingga sampai manfaatnya kepada masyarakat umum. Dan Media sebagai Lembaga Ekonomi.

Leo Batubara juga berpesan agar dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalis, wartawan harus mematuhi kode etik jurnalis, salah satunya seperti yang tercantum dalam Pasal 1 Nomor 1 UU Pers, yaitu 6 M (Mencari, Memperoleh, Memiliki, Menyimpan, Mengolah, dan Menyampaikan).

“Wartawan harus memberitakan media dengan benar dengan data- data yang akurat, jangan hanya bisa “copy paste” saja tanpa tahu kebenarannya, dan selain itu wartawan haruslah netral serta loyalitas kepada warga masyarakat,” imbuh Leo.

Hingga berita ini ditayangkan acara Diklat masih berlangsung dan terlihat semakin seru dengan kehadiran Sabam Leo Batubara sebagai Narasumber. ■ tri wibowo/andrey
:
Unknown