MITRAPOL.com - Sejak 10 tahun silam, Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI) mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menanamkan tingkat kesadaran terhadap lingkungan sedini mungkin. Pada tahun 2016 ini, lebih dari 700 sekolah se-Indonesia turut serta mengikuti program Adiwiyata tingkat Nasional yang digagas KLH RI.
![]() |
Dari 700 sekolah se-Indonesia, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Pondok Kacang Barat, Pondok Aren-Kota Tangerang Sekatan, merupakan salah satu peserta yang mengikuti program Adiwiyata tingkat Nasional, dan pada Jumat (21/10/2016) mendapat kunjungan dari Johny Kusumo, Suryadi selaku team penilai dari KLH RI dan Kementerian Kehutanan RI Bidang Pendidikan Lingkungan Hidup, Irma Safitri selaku Kabid Informasi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangerang Selatan, dan Ari Wibowo selaku Pelaksana BLHD Kota Tangerang Selatan.
Dalam kunjungannya, Johny Kusumo selaku salah satu team penilai dari KLH RI, mengatakan bahwa kriteria penilaian di bagi menjadi empat kategori, yaitu kebijakan berwawasan lingkungan sekolah, kurikulum berbasis parsitivatif, kegiatan parsitivatif dari masyarakat lingkungan sekolah dan sarana prasarana lingkungan sekolah.
"Dari semua kriteria-kriteria yang saya sebutkan tadi, kita akan mendorong bagaimana peran partisipasi warga sekolah khususnya peserta didik," katanya.
Johny Kusumo juga menjelaskan bahwa meski tujuannya untuk para peserta didik sekolah, peran penting warga sekolah juga sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah seperti petugas kebersihan sekolah, OB dan para pedagang supaya bisa berpartisipasi membantu proses belajar mengajar, sebab pendidikan didapat bukan hanya di kelas saja, melainkan juga bisa didapat didalam lingkungan sekolah.
Di lokasi yang sama, Irma Safitri selaku Kabid Informasi BLHD Kota Tangerang Selatan mengatakan bahwa ada empat sekolah di Kota Tangerang Selatan yang mengikut program Adiwiyata tingkat Nasional dan nantinya akan dilakukan verifikasi.
"Sebenarnya ada 6 sekolah, namun yang 2 tidak memenuhi syarat seleksi awal, maka kita menyarankan untuk melengkapi dokumen-dokumen agar tahun depan bisa diikuti, dan kini 4 sekolah yang memenuhi syarat, antara lain SDN 03 Pondok Kacang Barat, SDI Amalinah, SMP Alfat dan SMA Insan Cendekia Madani," paparnya.
Irma Safitri juga mengungkapkan bahwa program Adiwiyata ini bukan sekedar lomba melainkan untuk nenanamkan sifat tangung jawab kepada peserta didik terhadap lingkungan sekolah.
"Semoga dari empat sekolah ini bisa dapat lolos dari setiap verifikasi-verifikasi dan sesuai dengan dokumen yang sudah diserahkan," jelas Irma.
Sementara Narsum S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 03 Pondok Kacang Barat, menjelaskan bahwa pihaknya mengikuti program Adiwiyata bukan untuk mengharapkan piala atau penghargaan atau sebagainya.
"Kami mengikuti Adiwiyata bukan berharap untuk mendapatkan penghargaan, tetapi kami lebih mengambil sisi positif dari program Adiwiyata tersebut yang mana bisa meningkatkan dan menanamkan kepada peserta didik tentang kesadaran pada lingkungan sekolah yang bersih dan sehat," paparnya.
Narsum S.Pd juga berharap bahwa untuk membentuk karakter peserta didik itu tidak mudah dan tidak semudah membalikan telapak tangan, melainkan membutuhkan proses yang panjang.
"Apa yang kami tanamkan kepada siswa kami merupakan apa yang kami ajarkan, agar dilaksanakan disetiap hari dan dimana pun mereka berada mau itu di sekolah maupun di lingkungan masyarakat," tutupnya. tri wibowo
:
comment 0 komentar
more_vert