MASIGNCLEANSIMPLE101

Pungutan Pajak Progresif Kendaraan di Sumut Masih Simpang Siur

MITRAPOL.com - Sejak diberlakukan pungutan progresif banyak masyarakat keberatan membayar pajak progresif dan banyak masyarakat merasa terbebani dengan pungutan progresif tersebut. Karena begitu tingginya penetapan pembayaran pajak progresif.

Ilustrasi Pajak Progresif

Namun anehnya punggutan pajak progresif yang sudah berjalan ini di bebankan dengan pemilik kedua. Salah satu contoh Umar saat membeli mobil Nissan lalu mobil tersebut pindah kedaerah Siantar dan begitu dia ingin membayar fiskalnya ternyata dikenakan pajak progresif.

Jelas Umar merasa keberatan membayar pajak progresif tersebut. “Tapi kalau saya membayar yang keterlambatan saya mau membayar tapi kalau saya membayar pajak progresif jelas saya keberatan,” ujar Umar kepada mitrapol.com.

Dalam pajak progresif, katanya, yang berbunyi apabila seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan maka akan dikenakan pajak progresif. “Padahal mobil tersebut sudah dijual namun, kenapa saya harus membayar pajak progresifnya,” ujar Umar dengan nada kesal.

Dikatakan Umar, Apabila saya di Siantar ada mobil wajar saja saya bayar pajak progresif. Ironisnya mobil sudah di jual masa saya harus bayar progresifnya. “Tapi kalau tidak membayar progresifnya makanya fiskal tidak akan siap. akhirnya dengan berat hati saya membayar progresif dan di duga progresif bisa di mainkan oleh oknum petugas asal pembagian uangnya cocok ke oknum Dispenda Sumut,” keluhnya mengakhiri pembicaraan dengan mitrapol.com. hermansyah
:
Unknown