MITRAPOL.com - Kompol Wiyanto mewakili Polres Pati menghadiri undangan Setda Kabupaten Pati di ruang Pragola Pati dalam rangka penilaian Hasil Ekspose Adipura Tahun 2016-2017 dan pembinaan Adipura oleh pusat pengendalian pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rabu (28/3).
Sejumlah kesiapan fasilitas kebersihan yang dikelola Pemda pati yang menjadi pembahasan dalam acara tersebut diantaranya pegelolaan bank sampah, komposter, pembangunan termasuk juga agenda kerja bakti Selain itu, pemda juga ikut mengkampanyekan budaya LISA (lihat sampah ambil) melalui sejumlah saluran media yang dimiliki.
“Tentu kita tidak ingin kehilangan momentum untuk meraih piala Adipura Upaya yang kita lakukan harus lebih ditingkatkan seperti menjaga taman kota,tugu dan prasasti yang di pati. Apalagi kita bersiap menghadapi musim hujan, sosialisasi kebersihan harus selalu kita informasikan “ kepada masyarakat guna meningkatkan selogan pati bersih dari sampah.
Warga Kota Pati kembali menghadapi penilaian Adipura 2016. Menghadapi penilaian itu, Kota Pati kembali paparan penilaian tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kamis pagi kemarin (25/2). Tim Penilia dari Pusat Ekoregion Jawa dan Kementerian Lingkungan Hidup, kembali datang kepada untuk memaparkan hasil penilaian Adipura di Kota Pati.
Kepala Pusat Ekoregion Jawa Kementerian Lingkungan Hidup, Dr. Drs. Sugeng Priyanto, M.Si dalam paparannya mengatakan, komitmen seluruh jajaran kepemimpinan Kabupaten Pati untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, merupakan sebuah poin tersendiri yang patut diperhitungkan. “Jika sudah ada komitmen yang kuat, tentu proses pemberlakuan program kegiatan bisa lebih serius. Apalagi, adipura ini bukanlah sesuatu yang harus ditekankan tetapi harus menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat Tanpa perlu disuruh, masyarakat sudah tahu bahwa mereka butuh lingkungan yang bersih dan sehat,” jelasnya.
Patokan penilaian adipura bertumpu, kata Dr. Drs. Sugeng Priyanto, M.Si, berpaku pada empat filosofi program adipura, yakni bersih, teduh, sehat, dan berkelanjutan. Nilai keberlanjutan itu yang menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Terutama terkait pengelolaan dan upaya mendorong masyarakat agar bisa memilah sampah. Tidak semua sampah harus dibuang ke TPA karena ada sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis.
Bupati Pati Haryanto berharap dan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pati meningkatkan sikap peduli lingkungan. Meski, leading sector dari program penjagaan kebersihan lingkungan adalah BLH dan DPU. “Namun dinas dan instansi lain serta masyarakat memiliki tugas dan kewajiban untuk turut serta mendukung kegiatan-kegiatan yang bisa semakin meningkatkan budaya peduli lingkungan “Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan ini tak hanya sekadar menjadi tanggung jawab Bupati, Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum saja semua adalah tanggung jawab kita semua. Makanya, kita harus bersatu padu menjaga kebersihan lingkungan,” paparnya.
Untuk mendukung program Adipura ini, kata Bupati Haryanto, Pemkab Pati telah melakukan upaya untuk membangun fasilitas ruang terbuka hijau, bank sampah, serta penggunaan sollar cell (tenaga surya) di beberapa traffic light.
Paparan penilian Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup, dihadiri seluruh tokoh masyarakat, kepala SKPD, Ketua RT, RW, Lurah, dan perwakilan komunitas lingkungan. agus/dwi
:
comment 0 komentar
more_vert