MITRAPOL.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh Dharmasraya, Selasa (02/05) mendadak ramai. Dimana ratusan perawat yang tergolong dalam tenaga sukarela melakukan aksi demo di depan Kantor Direktur RSUD. Dalam aksinya para pendemo meminta pihak rumah sakit untuk komit mengangkat tenaga sukarela menjadi tenaga kontrak, seperti yang pernah dijanjikan oleh pihak rumah sakit sebelumnya.
Tak hayal, aksi para baju putih pagi itu menjadi tontonan banyak pengunjung rumah sakit yang tengah antri menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan. Para pemberi jasa layanan "Suka Bekerja Rela Tak Digaji" (Sukarela) itu sampaikan dua tuntutan pada pihak Rumah sakit. Yakni ; Pengangkatan tenaga sukarela menjadi tenaga kontrak seperti yang pernah dijanjikan, serta kesamaan kesejahteraan antara PNS dengan yang Non PNS (Persamaan JP) Jasa pelayanan.
Para pemberi jasa tanpa harga itu meminta iming-iming yang pernah dijanjikan oleh pihak Rumah Sakit untuk dapat segera dipenuhi, meski perjanjian itu tanpa bukti tertulis dan hanya ucapan dari pihak rumah sakit.
"Kami hanya minta pihak rumah sakit penuhi janjinya," kata salah seorang pendemo AG kepada awak media ditengah aksinya.
Yang lebih menyayat hati, 165 orang tenaga sukarela tersebut, katanya, hanya menerima uang Jasa Medis, dan itupun bentuknya bervariasi, mulai dari Rp. 15 ribu dalam satu bulan hingga Rp. 800 ribu perbula nya. “Sungguh tak manusiawi, sementara kami dituntut untuk ekstra bekerja di Rumah Sakit ini,” jelasnya.
Kami diminta kerja eksstra, tapi kami tidak diperhatikan, kita juga butuh makan, belanja juga sabun untuk cuci baju, dan ini, sudah empat bulan kami belum terima jasa medis, padahal sebelumnya diberikan tiap bulan, katanya penuh harap.
Dirinya juga mengatakan bahwa, kalau tidak di iming-imingi menjadi tenaga kontrak, dirinya tidak ingin menjadi tenaga Sukarela di RSUD yang sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2015 lalu. "Kalau tahu seperti ini, tidak akan mau kami bekerja disini," tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Drg. Chunul Chotimah Subekti, MPH ketika ditemui awak media diruang kerjanya mengatakan, akan mengupayakan pengangkatan sebanyak 165 orang tenaga sukarela menjadi tenaga kontrak. Pihaknya akan upayakan, tentunya harus bersabar, karena semua perlu proses.
"Saat ini kita tengah membuat jasa pelayanan dangan pola baru. Sebab Direkturnya juga baru, lewat pola baru ini nanti, kita akan lakukan sistim bergelombang, dalam meng SK kan tenaga sukarela menjadi kontrak," katanya.
Pihaknya tak menampik, kalau dalam penerimaan tenaga sukarela ada aturan yang labrak, dimana bila rumah sakit ketika menjadi BLUD tidak dibolehkan menerima sukarela, tetapi tenaga kontrak. "Kalau itu yang kita bahas, dari dulu pemerintah sudah melarang," katanya dengan senyum.
Mantan Kepala Puskesmas Blok B Sitiung satu itu mengatakan, para sukarela itu bekerja sesuai pernyataan, dimana mereka suka bekerja dan rela tidak gaji. "Rekrutmen tenga sukarela ini tidak ada, mereka datang begitu saja, tanpa diminta dan di informasikan," tegasnya.
Sementara dari hemat dan data yang didapat Rakyat Sumbar, peneriman tenaga sukarela oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dharmasraya, menuai kritikan dari berbagai pihak. Sebab, penerimaan tenaga sukarela itu jelas dan secara terang-terangan melanggar aturan BLUD. Dimana bila rumah sakit telah menjadi BLUD tidak dibolehkan lagi menerima tenaga sukarela, kecuali tanaga kontrak. efrizal
:
comment 0 komentar
more_vert