MITRAPOL.com - Terkait nasib Suku Anak Dalam (SAD) kembali MITRAPOL.com mengadakan pertemuan dan perbincangan dengan Anak Suku Dalam (SAD) atau Kubu di Kabupaten Dharmasraya. Silaturrahmi dilakukan dengan kelompok Marni yang selama ini di sebut kelompok Anak Suku Dalam asli Kabupaten Dharmasraya.
![]() |
Suku Anak Dalam Mandiri (Sadam). |
Marni kembali membeberkan dan secara terang terangan membongkar dan memberi tahu tentang nasib mereka di Dharmasraya atau Sumbar khususnya. Anak Suku Dalam yang terbilang kelompok besar di Dharmasraya ini adalah kelompok Marni dan mereka hidup di hutan Dharmasraya serta sudah memiliki empat keturunan, mulai dari nenek moyang mereka yang bernama Tewo.
Pada kunjungan kali ini Marni berharap bisa menjadi jembatan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo, sebab, katanya, mereka sudah tidak percaya lagi dengan orang kota yang katanya perduli terhadap SAD, tapi tak pernah di laksanakan.
Menurutnya, sudah pernah mendengar di Jambi pada tahun 2016 kemaren yang mana kelompok SAD Dharmasraya di wakili oleh Marni dan menantunya Muslim.
“Pemerintah pusat sudah mengucurkan dana untuk kami, tapi ngapo dana itu idak pernah kami terimo?. Awak mendengar langsung orang yang katonyo dari pusat itu bertanya kepada saya,” beber Marni.
Saksikan Videonya Disini
Sekarang kelompok Marni ingin mandiri, kami akan membangun kampung kami, katanya, secara pribadi.”Karno kami ingin kalau lah jadi kampuang polak duyan kami, kami ingin Presiden yang datang dan kami ingin tunjukan bahwa kami mau menetap. Bukan seperti kata orang kota yang katonyo kami tak mau di urus. Jambi ola merdeka Anak Suku Dalam nyo karno Presiden datang.” ucapnya.
Sementara dalam pertemuan ini MITRAPOL juga membantu mereka untuk mencarikan alat berat buldozer yang akan mereka pakai membuat jalan ke lokasi perkampungan mereka yaitu Polak Duyan yang terletak di Sungai Piruko Jernih, Kabupaten Dharmasraya dan MITRAPOL akan siap mendampingi mereka dan siap untuk selalu membimbing dan menggapai cita-cita mereka untuk membangun kampung mereka secara mandiri dengan dana swadaya mereka bersama yang di dapat dari hasil hutan di sekitar kampung mereka yaitu hutan seluas kebih kurang 260 hektar yang mengelililingi kampung Polak Duyan.
Mitrapol berinisiatif untuk memberi nama buat kelompok Marni dengan sebutan Suku Anak Dalam Mandiri (Sadam) dan telah di setujui.
Semoga apa yang menjadi cita-cita mereka segera terwujud kampung Polak Duyan segera terbangun dan seratus tiga puluh enam kepala keluarga suku anak dalam dharmasraya segera punya perkampungan dengan rumah layak huni.
Reporter : efrizal
:
comment 0 komentar
more_vert