MITRAPOL.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Dr. Joko Sasono berharap para wisudawan perwira pelayaran Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh untuk menjadi role model dan menjadikan perjuangan Laksamana Malahayati sebagai pemicu semangat, hal ini disampaikannya dalam sambutan inspektur upacara wisuda II terhadap 187 Perwira Pelayaran BP2IP Malahayati Aceh di lapangan BP2IP Malahayati Aceh, Krueng Raya, Aceh Besar, Kamis (23/11/2017).
![]() |
"Kami bangga kepada seluruh wisudawan yang telah berhasil menaklukkan ganasnya ombak dan berjuang di tengah lautan serta menjaga nama baik pribadinya dan instansi BP2IP Malahayati Aceh, sebagai wisudawan besar, harapan kami agar saudara dapat menjadi roll model dapat berperan sebagai teladan bagi Junior kelas kalian semua sehingga dapat menjadi cerminan dari kesuksesan usaha saudara dalam merajut masa depan," ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa BP2IP Malahayati Aceh adalah sekolah pelayaran pertama yang dibangun di pulau Sumatera dan dalam hal memilih tentu saja Aceh dinilai dari historis perjuangan pahlawannya.
"Memilih Aceh bukan tanpa alasan sebab sejarah Aceh menunjukkan dengan jelas bahwa nenek moyang kita adalah pelaut dan pejuang yang berperan mengorbankan jiwa raga tanpa rasa takut dan gentar, Laksamana Malahayati yang merupakan Laksamana wanita pertama di dunia sehingga kami memilih nama beliau sebagai nama sekolah ini yang dapat menjadi kebanggaan kita semua," imbuhnya.
Dia berpesan kepada seluruh wisudawan agar tidak beralasan untuk menjadi lemah, sebab setelah selama dua tahun menempuh pendidikan di kampus dididik dengan simulasi kehidupan di atas kapal dan praktek laut selama satu tahun serta bekal ilmu yang telah dipelajari maka untuk diwisuda sudah merupakan hal yang layak.
Saksikan Videonya Disini
"Nyatakan diri sebagai generasi petarung tangguh dari ujung Sumatera yang siap menaklukkan dunia," ujarnya menyemangati.
Dia juga menambahkan, wisuda tersebut diselenggarakan dengan tema Wujudkan Generasi Petarung dari Ujung Barat Indonesia untuk mendukung Program Tol laut.
Seperti yang kita ketahui tol laut merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor kemaritiman di mana salah satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (Deep Sea Port) untuk memberi jalan bagi kapal-kapal besar yang melintasi rute dari Sabang sampai Merauke yang merupakan sebuah jalur yang membentang sejauh 5.000 KM atau super delapan keliling bumi," terangnya.
Menurutnya gagasan tol laut merupakan suatu upaya untuk mewujudkan nawacita pertama yakni memperkuat jati diri sebagai negara maritim dan nawacita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
"Selain itu tol laut juga menjadi penegasan bahwa negara memang benar hadir ke seluruh daerah lewat kapal-kapal yang menyambangi di wilayah tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu untuk mendukung program pemerintah tersebut kita semua berperan dalam menghasilkan lulusan terbaik di bidang pelayaran untuk memaksimalkan manfaat tol laut dengan berikan pelayanan prima bagi masyarakat dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
"Apapun tantangan yang akan kita hadapi nantinya maka jiwa mengabdi dan melayani Jangan pernah luntur kobarkan jiwa Malahayati dalam setiap tindakan dan perbuatan," pungkasnya.
Amatan MITRAPOL.com, usai acara wisuda juga digelar pertunjukan kolone senapan taruna pelayaran dan tarian Aceh, hadir dalam acara tersebut perwakilan Kodam IM dan Polda Aceh serta unsur Forkopimda Provinsi Aceh Forkopimda Provinsi Aceh.
Reporter : safdar
:
comment 0 komentar
more_vert