MASIGNCLEANSIMPLE101

Jurnalis Media Elektronik Nasional Pelopori Pemberdayaan Petani Serai Wangi Aceh Selatan Secara Swadaya

MITRAPOL.com - Anharullah yang akrab dispaa Aan, tokoh muda yang berdomisili di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan, berprofesi sebagai Jurnalis di salah satu Media Elektronik Nasional kini mempelopori pemberdayaan masyarakat petani dengan program budidaya Serai Wangi.

Anharullah saat di lokasi budidaya serai wangi.

Saat ditemui MITRAPOL.com, Senin (23/10/2017) di Gampong Kuta Baro, Kecamatan Sawang, Kebupaten Aceh Selatan. Aharullah yang cukup dikenal oleh masyarakat, dirinya banyak menceritakan latar belakang masyarakat petani, kiprahnya selama ini dibeberapa Lembaga dan juga sebagai Jurnalis di salah satu stasiun TV Nasional ternama di Indonesia. Namun yang paling menarik perhatian saat itu adalah keberanian Anharullah merealisasikan pemberdayaan petani melalui program budidaya Serai Wangi (Cymbopogon Nardus L) secara swadaya.

Usai menjamu dan ngopi dirumah warga yang jadi anggota binaannya, Aan mengajak MITRAPOL.com ke beberapa lokasi kebun serai wangi milik warga yang jadi bagian dari program pemberdayaannya. Saat itu MITRAPOL.com tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan karya Aan, sambil terus ngobrol tentang budidaya serai wangi yang sedang dia kembangkan saat ini.

Dalam obrolan yang serius namun ringan bahkan sesekali terkesan konyol pemaparan Anharullah cukup membuat sangat berkesan, dia menggunakan bahasa yang sangat sederhana dan cukup mudah di fahami.

Mungkin gaya dan cara dialog seperti ini membuat masyarakat sekitar desa binaan nya sangat akrab dan lengket dengan sosok pemuda yang sangat ramah ini. Namun kali ini pemuda yang terkenal dengan slogan “Ini Filosofiku dan Canduku” sebagaimana yang selalu mewarnai setiap statusnya di medsos. Berikut petikan wawancara MITRAPOL.com dengan Anharullah.

Apa yang memotifasi Anda hingga terjun melakukan pemberdayaan kepada petani secara swadaya dengan program budidaya serai wangi?
“Awalnya aku senang bersilaturahmi dengan masyarakat dari kampung-kekampung. Bercanda dengan mereka, mendengar cerita mereka dan mendengar keluhan-keluhan mereka. Nah karena masyarakat kita sebagian besar yang aku jumpai Petani dan Pelaut, maka mulai tergerak hatiku untuk mencari solusi keluhan-keluhan mereka,” papar Aan.

Masih katanya, Saya tidak sendiri Sukardi Tamrin yang juga warga Aceh Selatan, yang telah melakukan budidaya serai wangi di lahannya seluas 15 hektar, hubungan sesama teman dan selalu berdiskusi tentang sereh wangi ini mulanya dari saudara Sukardi.

“Walaupun saya jauh-jauh hari hampir tiap hari selama kurun waktu lima tahun berada ditempat penghasil minyak atsiri ini yaitu Gayo Lues. Apalagi beliau juga punya relasi pemasaran hingga ke benua Eropa, lalu terfikirlah olehku menjadikan budidaya serai wangi sebagai solusi atas keluhan-keluhan petani di kampungku dengan menjadikan ini program pemberdayaan secara swadaya. Dengan demikian para petani jadi termotivasi dan terbantu,” jelasnya.

Sejak kapan?
“Program budidaya serai wangi ini sudah berjalan kurang lebih satu tahun terakhir dengan segala hambatan terus memotivasi masyarakat dan memberikan pemahaman bahwa sere wangi ini bisa jadi produk unggulan masyarakat selain pala,” imbuhnya.

Kenapa harus serai wangi?
“Karena budidaya serai wangi ini gak susah, gak perlu modal yang besar, perawatanya pun gak sulit, masa panennya cukup singkat dan harga jual dari minyak serai wangi ini juga cukup tinggi dan kebutuhan dunia juga sangat banyak,” ucap Aan.

Apa saja syarat bagi petani yang ingin jadi bagian program pemberdayaan ini?
“Pastinya harus ada lahan. Selain itu, yang tak kalah penting adalah keyakinan dan kemauan dalam berusaha,” tegasnya.

Tahapan pemberdayaan budidaya serai wangi yang dilakukan dimulai dari mana sampai ketahap mana?
“Aku bersama sahabat ku memfasilitasi mulai dari pengadaan bibit, pengadaan penyulingan sampai dengan pemasaran,”bebernya.

Pada tahap penyulingana atau pengukusan apakah anda tidak khawatir akan berdampak buruk terhadap lingkungan?
“Oohh tidak sama sekali, malah saya akan menanam kayu pinus dilokasi penanaman sere itu sendiri. Itu semua menghindari dari penebangan kayu secara massal dan sangat irit apabila menggunakan kayu pinus tersebut, Kedepan kita akan upayakan moderenisasi proses penyulingan dengan menggunakan listrik. Tapi kalau kondisi listrik didaerah kita masih gak stabil seperti ini, ya gak bisalah. Bukannya dapat untung malah bunting,” ungkapnya sambil tertawa.

Selama ini sudah berapa banyak yang mengahasilkan?
“Alhamdulillah sudah dua hektar serai wangi yang sudah kita panen dari lahan petani binaan kita,” ungkapnya.

Apakah ada kendala dalam pengembangan program yang dilakukan?
“Kendala sebenarnya datang dari para petani sendiri. Maksudnya selama ini pemikiran mereka dalam bertani hanya sebatas untuk kebutuhan hidup sehari-hari, bukan bertani untuk industry atau jadi petani produktif. Pemikiran petani yang seperti inilah yang ingin aku coba giring melalui program pemberdayaan ini,” pungkasnya.

Selain serai wangi apakah ada program lain yang anda lakukan secara swadaya untuk pemberdayaan petani?
“Ada.. budidaya bebek petelur dan budidaya ikan air tawar,” ucap Aan.

Jika ada petani di luar Kecamatan Sawang ingin jadi bagian dari program pemberdayaan Anda, apakah bisa diterima?
‘’Bisa, Insya Allah,” dengan bangga Aan menjawab.

Apakah Anda pernah mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait program yang disebutkan tadi?
“Untuk program-program itu, sampai sekarang belum pernah. Pemerintah belum mau melirik dengan tanaman satu ini,” tukasnya.

Apa harapan anda kepada pemerintah?
“Saya berharap kepada pemerintah untuk lebih serius memperhatikan petani, kita tidak menafikan bantuan pemerintah kepada petani juga pada nelayan itu ada memang, namun kadang Petani dan nelayan selama ini hanya di jadikan objek politik saja, kepentingan dan objek pencintraan, Petani gak butuh bahasa “lebay” dari pemerintah atau yang mereka butuhkan bukan sekedar bantuan. Mereka juga butuh pendampingan secara reguler, mereka butuh pengawasan dan bimbingan secara berkesinambungan, dan mereka butuh pemberdayaan yang benar-benar sampai terarah, yang dapat membuat petani mandiri dan berdikari. Hingga nanti mereka dapat membantu petani lainnya yang masih kurang beruntung, dengan demikian pekerjaan pemerintah akan jadi ringan juga nantinya,” tukasnya.

Anharullah (kaos merah), bersama petani binaan dilokasi  budidaya bebek petelur dan ikan air tawar.

Untuk diketahui Serai Wangi (Cymbopogon Nardus L) merupakan salah satu jenis tanaman minyak atsiri, yang tergolong sudah berkembang. Dari hasil penyulingan daunnya diperoleh minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil.

Reporter : zulkifli
:
Unknown

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)