MITRAPOL.com - Gas Subsidi Elpiji 3 kilogram di beberapa Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur sejak sebulan terakhir dilaporkan langka. Selain langka, gas tersebut juga kerap dijual dengan harga yang sulit terjangkau.
![]() |
Seperti disampaikan oleh TKSK Pantee Bidari Abdullah Husen T. Muda, gas elpiji 3 kilogram itu rata-rata dijual di atas Rp 35 ribu. Sedangkan gas 3 Kg namanya indah sekali bila kita sebutkan, “Subsidi Untuk Masyarakat Miskin“, tetapi kita lihat dan kita dengar dari masyarakat membeli dengan harga melambung tinggi.
“Dikemanakan subsidi tersebut, siapa yang salah dan siapa yang benar,” ungkap Abdullah Husen T. Muda kepada MITRAPOL.com, Senin (23/10/2017).
Harga tersebut tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, harga gas yang dijual di sejumlah kios pengecer memang di atas Rp 35 ribu.
“Harga segitu tergolong mahal bagi kami masyarakat miskin. Sebab kami tahu harga pemerintah tidak demikian dan gas itu jelas-jelas disubsidikan untuk masyarakat miskin," kata Yusri MY.
Hal senada juga diutarakan oleh Saifuddin, Tokoh Masyarakat Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur. Dia justru mengakuinya kerap menemukan hal yang tidak wajar dilakukan oleh beberapa kios pengecer gas. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 21 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg.
“Pertamina ditunjuk pemerintah melalui Kementerian ESDM sebagai lembaga penyalur resmi LPG bersubsidi 3 kilogram. Sedangkan pengawasannya berada di domain pemerintah,” beber Saifuddin.
Khadijah seorang Ibu Rumah Tangga dari Desa Pante Rambong kepada MITRAPOL.com mengeluhkan, sejak pagi hari ibu dengan dua anak ini mencari gas 3 Kg di sejumlah pengecer, walaupun perjalanannya dari desa turun ke Kecamatan Pantee Bidari yang jaraknya 12 Km, namun demi memasak sesuap nasi untuk keluarga tercinta ia rela menempuh perjalanan jauh mencari gas elpiji 3 kg.
Namun sampai di kecamatan Khadijah tidak menemukan kios pengecer gas yang ada tabung berisi.
“Semua tabung sudah seminggu kosong,” ungkap Khadijah menirukan pengecer gas elpiji.
Akhirnya Khadijah menuju Kecamtan Madat, di sana juga tak kunjung dapat gas 3 Kg dan para pengecer di sana juga mengatakan hal yang sama, dan sampai di Kecamatan Simpang Ulim di sanalah ibu dua anak tersebut membeli gas 3 Kg dengan harga mahal yakni Rp 40 ribu.
“Tolong kepada pihak berwajib untuk menindak lanjuti para Agen, Pangkalan, Pengecer yang menjual harga gas melambung tinggi,” ungkap khadijah dengan nada kesal.
Reporter : zulkifli
:
comment 0 komentar
more_vert