MASIGNCLEANSIMPLE101

Bak Preman, Guru di Pangkal Pinang Bikin Babak Belur Muridnya

MITRAPOL.com – Dunia Pendidikan yang notabene adalah masa dimana manusia saling menuntut ilmu dan budi pekerti, kembali harus dicederai oleh video penganiayaan guru kepada muridnya yang saat ini sedang viral.

Aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru.

Seorang oknum guru di salah satu SMP di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung yang bernama Ma’in memukul salah satu siswanya dengan beringas hingga babak belur dibuatnya. Siswa SMPN 10 berinisial RHP kini terbujur lemah di IGD RSUD Kota Pangkalpinang setelah menjadi korban pemukulan sang guru preman itu.

Berdasarkan Informasi yang berhasil dihimpun serta kesaksian sejumlah sahabat korban, aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru yang mengajar mata pelajaran matematika ini, bermula ketika korban dengan sengaja mengejek guru tersebut, dengan langsung memangil nama tanpa menggunakan sapaan pak.

”Pas jam belajar kami pas tuh belajar olahraga, Rama ni lewat di depan kelas pas pak guru tu dia manggil nama pak guru tuh, “Main”. Sudah tu guru itu, mencari siapa murid yang manggil namanya. Lalu Rama mengaku dia yang memanggil, pas itulah langsung ditampar dan dipukul serta di lantek (dibenturkan) kepala ke dinding,” ucap Agus, teman korban.

Saksikan Videonya Disini

”Pak Ma’in mukulnya di kelas 8B. Saya bilang sudah pak, masih kecil. Jangan tampar lagi, sudah itu, siswa itu dibawa langsung ke kantor,” tambahnya.

Sementara itu, ibu korban, Nia mengaku tidak terima atas perlakuan oknum guru tersebut, yang menyebabkan anaknya harus dirawat di rumah sakit lantaran pingsan terkena pukulan.

”Saya juga sempat bawa anak saya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) Air Itam dan mendapat oksigen. Karena khawatir anak saya mengaku pusing kami membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah. Saya belum tahu apa masalah pastinya. Cuma, kalau misalnya karena anak saya nakal, saya sebagai ibunya meminta maaf. Tapi, tidak semestinya anak saya dianiaya seperti ini. Sebagai orang tua, saya tidak terima,” ucapnya.

Penulis : m. syukur
Editor : andrey
:
Unknown