MITRAPOL.com - Pengunjung dan pasien RSUD Kota Bekasi panik tertahan dalam lift, Gedung B RSUD Kota Bekasi yang baru selesai dikerjakan kontraktor beberapa bulan lalu, namun telah terjadi system error dan membuat orang berteriak dari dalam lift, Selasa (28/11/2017) pukul 09.00 WIB.
![]() |
“Rumah sakit plat merah milik pemerintah Kota Bekasi menjadi bahan cibiran para pengunjung yang datang pagi hari itu, tak pelak lagi bahwa standart kenyamanan lift gedung B RSUD belum layak untuk dioperasikan,” ujar salah satu pengunjung yang tak mau disebutkan namanya.
Melihat kejadian itu pihak rumah sakit tersebut langsung memanggil kru perbaikan (maintenance). Ironisnya kru yang datang tidak memahami bidang yang dikerjakan dan tampak terlihat gugup dan lupa membawa kunci Lift manual, padahal orang-orang yang berada didalam lift masih terkurung dan histeris selama terkurung dalam lift itu.
Kurang lebih 15 menit lift macet total belum bisa diatasi maintenance, akhirnya pihak pengelola gedung dapat membuka lift dengan manual. Namun sangat disayangkan tak satupun pejabat RSUD yang bisa dikonfirmasi untuk dimintai keterangan errornya lift yang biasa digunakan pengunjung, akibatnya banyak pengunjung ngomel dengan macetnya gedung B RSUD Kota Bekasi.
"Kok baru selesai di bangun gedung B RSUD,lift nya sudah macet?, kinerja dan pengawasan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Pemkot Bekasi sewaktu dikerjakan diduga ada kongkalikong dengan pihak ke ketiga,” kata seorang perempuan paruh baya yang tidak mau disebut namanya.
Dirut RSUD Dr. Pusporini ketika dikonfirmasi diruang kerjanya ternyata sedang tidak berada ditempat, berdasarkan keterangan staff yang bertugas mengatakan Dirut sedang mengikuti acara di Jalan Mayor Oking tak jauh dari RSUD Kota Bekasi.
Kabid Sarpras RSUD Kota Bekasi Sulis juga tak mau dikonfirmasi pihak media, dirinya langsung berlalu seraya meninggalkan wartawan seolah alergi terhadap para kuli tinta.
Pusporini orang nomor satu Management yang bertanggung jawab penuh terhadap operasional RSUD Kota Bekasi senada dengan bawahannya sangat tertutup dan tidak bersedia diwawancarai hingga berita ini diturunkan.
Puluhan miliar dana APBD Kota Bekasi guna pembangunan Gedung B RSUD Kota Bekasi diduga tidak mengantongi setifikat laik fungsi (SLF) standart kelaikan gedung dalam pengoperasian yang diserahkan oleh pihak ketiga kepada Disperkimtan lalu diserahkan kepada Dirut RSUD kala itu dijabat dr. Titi Masrifahati.
Anggaran fantastis bernilai puluhan milliar atas persetujuan Banggar DPRD Kota Bekasi tersebut diresmikan Walikota Rahmat Effendi, namun menyisakan tanya publik atas sistem pengoperasian dan kenyamanan lift yang tidak bisa dipertanggung jawabkan Disperkimtan Pemkot Bekasi.
Dugaan kuat pembangunan Gedung B RSUD asal asalan dan tidak sesuai spek teknis RAB yang dilakukan oleh pihak kontraktor, dan rentan dengan dugaan kong kalikong dengan penyedia proyek?.
Sampai berita ini diturunkan pihak RSUD Kota Bekasi masih tetap bungkam seribu bahasa, meski pejabat pemerintah dituntut transparansi kepada media. Namun berbeda dengan pejabat Pemerintah Kota Bekasi yang biasa mempublish berita kegiatan atau pencitraan.
Reporter : banggas
Editor : andrey
:
comment 0 komentar
more_vert