MITRAPOL.com - Desa Perkebunan Marike dimana mayoritas masyarakatnya adalah karyawan perkebunan PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK). Kini sebagian masyarakatnya mempunyai penghasilan tambahan selain beternak, ada yang memanfaatkan hasil limbah yang di olah sedemikian rupa menjadi barang yang unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Seperti di Dusun 1 Pondok Sapu Lada, dan Dusun 6 Pondok KF Kabupaten Langkat Provinisi Sumatera Utara yang memanfaatkan akar kayu suren atau basia untuk dijadikan kursi dan meja.
Masidi dan Paino salah satu pengrajin kursi dan meja yang terbuat dari bahan baku akar kayu suren atau basia kepada MITRAPOL.com mengatakan, bahwa kursi dan meja ini terbuat dari bahan baku akar kayu suren atau basia yang dahulunya khusus ditanam di perkebunan Marike Kecamatan Kuta Mbaru sebagai pelindung tanaman coklat.
“Dan dahulunya kami hanya menjual bahan bakunya ke Medan sama bapak Bupati Madina dan bapak Dahlan Nasution. Namun kami berpikir bagaimana bila ini kami niat membuat meja dan kursi,” ujar Masidi.
Paino menambahkan, dan ternyata hasilnya dapat membantu anak-anak kami sekolah dan untuk modalnya kami menyisikan gaji sebagai buruh di perkebunan untuk minjam dari sana BUMdes.
“Namun kami takut tidak sanggup bayar, karena kami juga sudah pernah ditawari oleh Junaedi Ketua BUMdesnya,” ujar Paino.
Saksikan Videonya Disini
Masidi melanjutkan, untuk pemasarannya kami melalui teman-teman dan juga melalui Medsos. Bahkan kami juga sudah pernah mengikuti pameran yang dilaksanakan oleh PT. LNK di Medan, dan alhamdulillah kami dapat juara.
"Untuk konsumen sudah ada yang datang dari Batang, Sarangan, Medan, dan Kwala Sawit. Semua menyukai produk buatan kami,” papar Masidi.
Ditanya mengenai berapa harga jual meja dan kursi yang terbuat dari bahan baku akar kayu suren atau basia?.
Masino menanggapi, bahwa harganya sekitar Rp. 1 juta sampai dengan Rp. 4 juta dan itupan tergantung ukuran dan nilai seninya.
“Harapan kami agar pemerintah Kabupaten Langkat mau memberikan bantuan mesin kompresor untuk mengecat dan membantu dalam hal pemasarannya,” harap Masino.
Sementara di tempat terpisah, Kades Perkebunan Marike Kecamatan Kuta Mbaru, Parlaungan Sormin ketika ditemui, Jum'at (3/11/2017) mengatakan, dirinya berharap agar Pemkab Langkat membantu masyarakatnya untuk pemasarannya dan membina serta memberikan bantuan alat kerja, agar hasil kerajinan mereka tersebut dapat bersaing dan membudidayakan kayu suren atau basia.
“Ini kan karya seni asli warga masyarakat Desa Perkebunan Marike dan patut diberdayakan, agar Kabupaten Langkat khususnya mempunyai karya seni yang di kenal secara nasional maupun internasional,” tutupnya.
Reporter : tolhas pasaribu
:
comment 0 komentar
more_vert