MITRAPOL.com - Sebanyak 31 Alumni Lemhhannas dilantik dan Dikukuhkan sebagai Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IKAL) Komisariat Provinsi Aceh Periode 2017-2022, secara resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum IKAL Pusat, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (4/11/2017).
Ketua Panitia, Mayor Inf. Bayu Maulana dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 31 Pengurus IKAL Sekretariat Aceh yang dilantik.
"Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional pusat membentuk pengurus daerah di setiap Provinsi agar dapat menjangkau program secara nasional dan internasional, jumlah alumni yang di data IKAL Lemhannas Aceh adalah sebanyak 31 orang, adapun yang belum tercatat diharapkan untuk segera melaporkan," sebutnya.(baca juga : Malam Ini, Agum Gumelar Akan Kukuhkan IKAL Lemhanas Komisariat Aceh)
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan pengukuhan pengurus IKAL Komisariat Provinsi Aceh periode 2017-2002 oleh Wakil Sekretaris pusat, Nita Handayani.
Sementara itu Ketua Umum IKAL Pusat, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dalam sambutannya menyampaikan bahwa IKAL merupakan organisasi yang memiliki watak pejuang, yang peduli terhadap bangsa dan negara.
"Sebagai Alumni Lemhhannas, lembaga IKAL harus peduli terhadap situasi yang berkembang di masyarakat, tidak boleh apatis, walaupun anggotanya sangat majemuk, tapi ketika mereka berbaju IKAL, maka mereka bersatu demi kepentingan bangsa dan negara," terangnya.
Dia melanjutkan, dalam mengambil tindakan, IKAL harus berpedoman pada keyakinan, keutuhan bangsa dalam bingkai NKRI. "Kami yakin mayoritas bangsa ini ingin utuh dalam wadah NKRI, namun ada minoritas yang sengaja dengan licik ingin memecah belahkan bangsa, sehingga IKAL harus memberikan kontribusi untuk menekan berkembangnya upaya pemecah belah bangsa itu," tegasnya.
Saksikan Videonya Disini
Menurutnya, saat ini Aceh sangat dinamis perkembangannya, sehingga setiap perkembangan dan tindakan harus dilaporkan ke pusat.
"Kita prihatin dengan situasi yang berkembang dewasa ini, alam kebebasan yang teramat bebas, kebebasan ini harus kita atur, jangan sampai liar sehingga merugikan bangsa. Ancaman kelangsungan hidup Pancasila dan NKRI dari kelompok yang berpaham radikal. Dan perkembangan demokrasi di negera kita perlu disikapi dengan hati-hati, IKAL harus bersikap netral, tidak boleh anggota-anggota IKAL berpihak, boleh secara individu," tegas Agum.
Prof. Dr. Syarial Abbas menambahkan, para alumni merupakan potensi bangsa dalam membangun Aceh kedepannya agar lebih aman dan damai. Semua alumni yang sudah mendapatkan pendidikan tentu memiliki pola fikir yang integral. Bangsa Indonesia memiliki keragaman yang bila kita kelola dengan baik akan menjadi potensi besar dalam membangun bangsa ini.
"Oleh karena itu keberadaan IKAL akan bersinergi dengan Pemerintah Aceh guna mendidik dan membina bangsa. Tantangan kedepannya adalah komunisme, radikalisme dan masalah kebangsaan lainnya yang sangat serius. Dan kami minta dukungan Pemerintah Aceh agar dapat mendukung keberadaan IKAL agar dapat eksis dalam membangun bangsa ini," ungkap Dr. Syarial.
Sementara Wagub Aceh Nova Iriansyah menjelaskan, kehadiran alumni Lemhanas sudah sangat terasa di Aceh. Sebagai generasi unggul, tidak boleh diam dengan fenomenal yang ada di Aceh dan bertugas membantu Presiden dalam segala hal, serta membina kerja sama dengan semua stackholder.
"Saya harap dengan tanggung jawab itu, kami harap tugas-tugas Lemhanas dapat mudah dilakukan, dan saya ucapkan selamat, semoga dapat meningkatkan semanagt bela negara dan membantu Pemerintah Aceh. Pemerintah Aceh sangat bahagia jika dapat bekerjasama dengan IKAL dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat Aceh, dan dapat bersinergi untuk menjadikan Aceh hebat," pungkas Nova.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Pangdam IM Mayjen Fachrudin, dan unsur Forkopimda Provinsi Aceh serta Mahasiswa dan Organisasi Kepemudaan.
Reporter : safdar
:
comment 0 komentar
more_vert