MITRAPOL.com - Warga komplek TNI-AL Kodamar Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara melakukan aksi unjuk rasa menentang penyegelan rumah kavling. Mereka menuntut penyegelan rumah kavling TNI-AL yang tidak sesuai dengan prosedural dan penuh ketidak adilan.
 |
| Beberapa warga menggelar aksi unjuk rasa menuntut aksi penyegelan oleh pihak Lantamal III. |
Dimana dalam aksi tersebut mereka membacakan surat terbuka yang di tujukan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk dapat memperhatikan permasalahan yang dihadapi warga penghuni kavling dan rumah dinas TNI.
Dalam orasinya Cosmos anak dari pemilik rumah yang disegel oleh pihak Lantamal III atas perintah Aslog Lantamal III mengatakan, ini tidaklah prosedural dan tidak adil, dimana rumah tersebut atas nama Mayor Laut (Purn) Tulus Haryono dan beliau masih hidup serta sehat walafiat.
“Alasan penyegelan rumah tersebut dikarenakan pemilik sudah meninggal dunia serta menyangkutpautkan permasalahan perkelahian warga sipil dan anggota TNI AL menjadi masalah lembaga dinas dan pembatasan pemilik sampai batas anak berusia 30 tahun,” tegas Cosmos dalam orasinya.
Semntara itu dalam penjelasan Sumitro bahwa pembatasan sampai anak berusia 30 tahun adalah mengada-gada karena tidak ada dan merupakan pembohongan publik karena tidak ada surat yang mengatakan demikian secara legal.
“Dasar surat keputusan yang digunakan adalah surat keputusan No. 1878 tahun 1976 di dalam surat keputusan itu disebutkan dengan jelas yaitu dipergunakan untuk membangun rumah tinggal dipergunakan bersama dengan keluarga yang sah dan dinas tidak akan merubah peruntukan tanah itu,” itulah bunyi surat keputusan tersebut ujar Sumitro.
“Jika ada pejabat angakatan laut yang masih menggunakan tentang pembatasan hak guna kavling sampai anak berusia 30 tahun adalah pejabat angkatan laut yang abai akan hukum dan tidak memahami aturan internal TNI AL,” tandas Sumitro.
Penulis : BS
:
comment 0 komentar
more_vert